LAPORAN FIELDTRIP
MATA KULIAH : LIMBAH INDUSTRI DAN PRODUKSI BERSIH
LOKASI : PT. MAKASSAR TENE
DOSEN : ZULFITRIANI DM SP.,MP

OLEH :
HASNI
14 22 060 353
PROGRAM STUDI
AGROINDUSTRI
JURUSAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN
NEGERI PANGKEP
2017
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur atas kehadirat
Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga
aktivitas sehari-hari masih dapat berjalan dengan lancar. Salawat serta salam
kepada nabi besar Muhammad SAW, nabi sebagai
pembawa rahmat di alam semesta.
Alhamdulillah,
dengan izin Allah SWT, penulis dapat menyelesaikan laporan Fieldtrip ini tepat waktu. Ucapan terima
kasih pula kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan laporan ini. Laporan
Fieldtrip yang kami susun ini untuk memenuhi tugas dari ibu ZulFitriany Dwiyanti Mustaka SP,MP. Mudah-mudahan dengan di susunnya
laporan ini tepat waktu akan mempermudah proses tugas kami. Demikian yang dapat penulis sampaikan mudah-mudahan isi laporan
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.
Wassalam,
Mandalle, 22 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2
Tujuan ............................................................................................... 2
1.2
Kegunaan ......................................................................................... 2
BAB II KEADAAN UMU LOKASI
2.1
Lokasi................................................................................................
3
2.2
Motto.................................................................................................
3
2.3
Visi dan Misi .................................................................................... 3
2.4
Jumlah banguna ................................................................................ 4
2.5
Luas area .......................................................................................... 4
2.6
Produktivitas .................................................................................... 4
BAB III PEMBAHASAN
3.1
Organisasi Perusahaan ...................................................................... 5
3.2 Sumber
Limbah ................................................................................ 5
3.3 Pemanfaatan
Limbah ........................................................................ 6
3.4
Strategi Pengolahan Limbah.............................................................
7
BAB IV PENUTUP
4.1
Kesimpulan ....................................................................................... 9
4.2
Saran ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 10
LAMPIRAN ................................................................................................ 11
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Seiring
dengan perkembangan zaman diera modernisasi, juga mendorong perkembangan
teknologi khususnya dibidang pendidikan yang menuntut adanya
pembaharuan-pembaharuan yang mampu menjadikan indonesia bersaing diera globalisasi.
Untuk itu program pendidikan harus lebih efektif dan efisien. salah satu
program pendidikan yang dilakukan di kampus Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
yaitu melakukan kunjungan wisata atau Fieldtrip di beberapa usaha industri,
karena dianggap ilmu yang didapatkan dibangku kuliah formal masih belum
lengkap.
Adapun tujuan diadakannya Field
Trip atau kunjungan wisata adalah untuk memberikan pengalaman belajar
secara nyata kepada mahasiswa untuk
membuktikan serta membandingkan kebenaran dari hasil teori yang telah ada, maka
kuliah lapangan (fieldtrip) ini perlu dan mutlak untuk dilakukan.
Sehingga, mahasiswa tidak hanya memahami teori dengan menerima materi tersebut
secara mentah saja. Namun, mahasiswa dituntut untuk mampu menganalisa dengan
baik apabila dihadapkan secara langsung di lapangan.
Sebagai program studi yang bergerak
dibidang pertanian, Agroindustri melakukan kunjungan lapangan diberbagai
industri yang mana mahasiswa dapat dengan mudah memahami keadaan industri yang
dikunjungi, sesuai dengan mata kuliah dan modul yang di fieldtripkan. Sehingga,
pada kunjungan lapangan kali ini dilakukan di PT. Makassar Tene yang berada di
Makassar Sulawesi selatan. PT. Makassar Tene dipilih sebagai tempat kunjungan
fieldtrip karena merupakan perusahaan yang memiliki Instalasi pengolahan Air
dan Limbah (IPAL). Hal ini sesuai dengan mata kuliah yang difieldtrkan yaitu
Limbah Industri dan Produksi Bersih.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan kegiatan fieldtrip di PT. Makassar Tene yaitu untuk mengetahui limbah
apa saja yang dihasilkan serta bagaimana strategi pengolahan limbah pada
perusahaan tersebut agar tidak mencemari lingkungan.
1.3 Kegunaan
Adapun
kegunaan atau manfaat diadakannya fieldtrip ini yaitu :
a.
Untuk membuktikan serta membandingkan
kebenaran dari hasil teori yang telah didapatkan dibangku perkuliahan dengan
dunia industri yang sebenarnya.
b.
Menjalin kerja sama yang baik antara
pihak institusi serta jurusan dengan pihak perusahaan (PT. Makassar Tene)
BAB
II
KEADAAN
UMUM LOKASI
2.1 Lokasi
Kegiatan
fieldtrip ini dilakukan di PT Makassar Tene yang berlokasi di Jl. Ir. Sutami
No. 38 Kompleks Pergudangan Parangloe Indah, Kelurahan Parangloe, Kecamatan
Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.
2.2 Motto
Adapun Motto yang diterapkan pada perusahaan ini yaitu “PT. Makassar Tene
is SWEET”. Adapun maksud dari kata SWEET, yaitu:
§
S : Safety Food & Quality Product
(Keamanan Pangan dan Produk yang berkualitas)
§
W :Week Is Team
(Bekerja sebagai tim)
§
E :Environment & Safety Concern
(Berwawasan Lingkungan dan Keselamatan Kerja)
§
E :Education
(Terdidik)
§
T :Timely
(Tepat Waktu)
2.3 Visi dan
Misi
a. Visi
Menjadi
pabrik gula rafinasi terbaik di Asia Tenggara dalam memberikan nilai yang
optimal kepada kepada seluruh “Stekholder” dan masyarakat.
b. Misi
Menyediakan produk gula
rafinasi yang berkualitas dan konsisten yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
2.4 Jumlah
Bangunan
Adapun jumlah bangunan yang terdapat pada perusahaan PT. Makassar Tene
yaitu sebanyak 7 (Tujuh) unit bangunan.
2.5 Luas
Areal
PT. Makassar Tene merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi
gula rafinasi di Kawasan Indonesia Timur. Pabriknya didirikan pada 7 Desember
2003. Perusahaan ini resmi berproduksi pada tahun 2008 dengan luas 14 hektar.
2.6 Produktivitas
Kegiatan
utama PT. Makassar Tene adalah sebagai produsen gula rafinasi yang pertama
berada di luar pulau jawa dan merupakan pabrik gula rafinasi ke-VII di
Indonesia. Untuk menghasilkan gula rafinasi perusahaan tersebut membutuhkan
bahan baku utama yaitu raw sugar. Bahan baku utama yang digunakan berasal dari
produsen raw sugar Thailand, dan Australia. Perusahaan ini memproduksi gula
rafinasi untuk kebutuhan Industri dan UKM. Mereka menargetkan memproduksi gula
rafinasi sebanyak 1.200 ton sampai 1.500 ton gula rafinasi perhari yang
beroperasi selama 24 jam dengan jumlah karyawan sebanyak 530 orang dengan
pembagian jam kerja berdasarkan shift.
3.2 Sumber Limbah
Adapun jenis limbah
yang dihasilkan dari unit proses pengolahan gula rafinasi di PT. Makassar Tene
yaitu Limbah Cair, Limbah Padat, dan Limbah Gas
a. Limbah Cair
Limbah
cair yang dihasilkan di PT. Makassar Tene yaitu berasal dari sisa pencucian
alat, limbah tetes (molases), air limbah toilet dan air pencucian bahan baku. Sedangkan
Limbah Tetes atau molasses berasal dari hasil pemisahan sirop low grade dimana
gula dalam sirup tersebut tidak dapat dikristalkan lagi.
b.
Limbah
Padat
Limbah padat yang dihasilkan berupa blotong dan
ampas tebu (bagasse).
·
Blotong
Blotong merupakan limbah yang bersumber dari
proses penjernihan yang merupakan endapan dari sekumpulan kotoran nira, karena
blotong adalah bahan organik yang dapat mengalami perubahan secara alami, maka
bau yang ditimbulkannya pun kurang enak.
·
Ampas Tebu (Bagasse)
Ampas tebu diperoleh
dari stasiun gilingan yang menghasilkan nira dan bahan bersabut yang disebut
ampas.
c.
Limbah
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Limbah B3 yang
dihasilkan PT. Makassar Tene berasal dari sisa pembakaran batu bara
pada boiler dan
gas buangan dari
karbonator berupa debu terbang dan asap terbang.
3.3 Pemanfaatan Limbah
a. Limbah Cair
Pemanfaatan limbah cair
di pt. Makassar tene yaitu air bersih limbah hasil instalasi pengolahan air
limbah (IPAL) digunakan kembali sebagai sirkulasi untuk proses produksi di
perusahaan Tersebut. Penggunaan tetes antara lain sebagai pupuk dan pakan
ternak dan pupuk. Selain itu juga sebagai bahan baku fermentasi yang dapat
menghasilkan etanol, asam asetat, asam sitrat, MSG, asam laktat dll.
b. Limbah
Padat
Pemanfaatan limbah
padat berupa blotong di PT. Makassar Tene digunakan sebagai bahan pembuatan
pupuk dan sebagai biokompos menyebabkan pertumbuhan yang cukup baik pada
tanaman batang tebu, karena dapat meningkatkan rendemen produk dan efisiensi
penyerapan unsur hara dari pupuk.
c. Limbah
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Pemanfaatan limbah B3 berupa debu
terbang dan asap terbang yang dihasilkan dari hasil pembakaran batu bara untuk bahan
bakar boiler. PT. Makassar Tene bekerja sama dengan perusahaan PT. Semen Tonasa
untuk menangani limbah B3 yang dihasilkan dengan cara menjadikan limbah yang
berupa debu terbang dan asap terbang tersebut sebagai bahan campuran semen di
perusahaan PT. Semen Tonasa.
3.4 Strategi Pengolahan
Limbah
a. Limbah Cair
Strategi
pengolahan limbah cair dengan menggunakan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL). IPAL pada PT. Makassar Tene
terdiri dari dua tahap yaitu :
1. Pengolahan
Primer (Primary Treatment)
Pengolahan primer
dilakukan di heltrap atau tempat penampungan limbah cair.
2. Pengolahan
sekunder (Secoundary Treatment)
Pengolahan
sekunder melalui beberapa tahapan proses, yaitu :
·
Cooling pond yaitu tempat pengolahan
limbah sekunder pertama.
·
Selanjutnya masuk ke agitasi pond dengan
sistem pemompaan sehingga memudahkan keproses selanjutnya.
·
Kemudian masuk ke anaerobic pond (ruang
tanpa udara/oksigen) dengan menggunakan bakteri lumpur aktif. Proses ini
merupakan titik kritis dari pengolahan IPAL.
·
Setelah itu masuk ke aerasi pond dengan
metode sistem pemompaan.
·
Selanjutnya masuk ketahap equalizing
pond yaitu proses pemisahan air limbah dengan lumpur yang melalui tahap
Chemical Mixing (pencampuran bahan kimia)
·
Selanjutnya masuk ke clean water pond
dimana telah ada ikan hidup ditahap ini.
·
Dan terakhir yaitu masuk ketahap finally
pond dimana pada proses ini merupakan tahap terakhir yang memungkinkan tanaman
dan ikan telah hidup.
b.
Limbah
Padat
Strategi
pengolahan limbah padat yaitu dengan cara menimbun limbah padat yang berasal
dari ampas tebu (bagasse) sampai mengendap menjadi blotong.
c.
Limbah
B3 (Bahan Beracun dan Berbahaya)
Strategi
pengolahan limbah B3 yang digunakan ada 2 yaitu strategi pengolahan limbah B3
berupa asap terbang dengan menggunakan cerobong asap pada saat pembakaran batu
bara untuk bahan bakar boiler sehingga limbah B3 berupa asap dapat
diminimalisasi. Sedangkan yang kedua yaitu strategi pengolahan limbah B3 berupa
debu terbang yang dihasilkan. Selanjutnya kedua limbah B3 tersebut dikirim ke jawa untuk dianalisis. Ketika telah
mencapai ambang batas maka limbah tersebut dikirim ke perusahaan PT. Semen Tonasa
untuk dijadikan sebagai bahan campuran semen. Perusahan tersebut telah memiliki
izin untuk pemusnahan limbah B3 sedangkan PT. Makassar Tene tidak memiliki izin
pemusnahan limbah.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
PT.
Makassat Tene merupakan satu-satunya perusahaan produsen penghasil gula
rafinasi di Kawasan Indonesia Timur. Adapun limbah yang dihasilkan dari proses
pengolahan gula mentah menjadi gula rafinasi yaitu limbah cair, limbah padat
dan Limbah B3. Sedangkan Strategi pengolahan limbah yang diterapkan di PT.
Makassar Tene yaitu pada pengolahan limbah cair menggunakan Instalasi
pengolahan Air Limbah (IPAL), sedangkan limbah padat dengan cara menimbun
limbah padat sampai mengendap menjadi blotong. Dan limbah B3 dengan cara
menangkap limbah B3 yang berupa asap terbang dan debu terbang dengan
menggunakan cerobong cyclon kemudian didistribusikan ke PT. Semen Tonasa untuk
dijadikan bahan campuran semen .
4.2
Saran
Sebaiknya
pada kunjungan Fieldtrip yang akan datang jumlah narasumber dari perusahaan
disesuaikan dengan jumlah mahasiswa dan benar-benar person yang ahli
dibidangnya agar informasi yang didapatkan mahasiswa akurat. Dan juga sebelum
melakukan fieldtrip, sebaiknya ada pembekalan terlebih dahulu yang diberikan
kepada mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/179302922/LAPORAN-PRAKTEK-KERJA-LAPANGAN-docx