LAPORAN
MAGANG KEWIRAUSAHAAN MANDIRI
(RAG 706 MK6)
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BAJE’ KACANG
UKM SIKAMALI KABUPATEN
ENREKANG
HASNI
14 22 060 353
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI
PANGKEP
2017
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BAJE’ KACANG
UKM SIKAMALI KABUPATEN ENREKANG
HASNI
14 22 060 353
Sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan Mata Kuliah Magang Kewirausahaan Mandiri (RAG 706 MK6) pada
Program Studi Agroindustri D-IV Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh :
Pembimbing
Dr. Andi Ridwan
Makkulawu ST.,M.Sc
NIP. 19750626
200112 1 001
Diketahui oleh :
Ketua Jurusan Ketua Program Studi
Ir. Nurleli Fattah, M.Si Zulfitriany DM, SP,
MP
NIP.19680807 199512 2 001 NIP. 19760810 200912 2 002
RINGKASAN
HASNI,
1422060353. Usaha Baje’ Kacang, UKM Sikamali Kabupaten Enrekang dan dibimbing
oleh bapak Dr. Andi Ridwan Makkulawu ST.,M.Sc
Pelaksanaan Kegiatan Magang Kewirausahaan mandiri
bertujuan untuk membekali mahasiswa dibidang usaha, sehingga kelak menjadi
calon wirausaha yang berbasis ilmu pengetahuan dan tetap eksis didunia usaha.
Pelaksanaan Magang kewirausahaan ini dilakukan dengan melihat proses pembuatan
dari produk Baje’ Kacang hingga pemasarannya.
UKM
SIKAMALI merupakan salah satu usaha yang memproduksi berbagai jenis produk
ole-ole khas daerah enrekang, salah satunya baje’ kacang. Baje’ Kacang ini
diproduksi 3 kali dalam seminggu dengan bahan dasar kacang tanah 15 Kg dan gula
merah yang menghasilkan 110 bungkus setiap kali produksi.
Pengolahan
produk Baje’ Kacang dilakukan beberapa tahap yaitu penyediaan bahan baku,
penggorengan kacang tanah, pelelehan gula merah sampai mengental, pencampuran
adonan, pengemasan primer menggunakan kulit jagung, pengemasan sekunder
menggunakan plastik LDPE dan kemudian pengepressan untuk mengeratkan kemasan
agar kedap udara sehingga produk menjadi lebih awet.
Biaya Investasi yang
digunakan oleh UKM Sikamali senilai Rp 71.790.000, biaya operasional yang digunakan
untuk memproduksi Baje’ Kacang setiap bulan dengan dua belas kali produksi
sebesar Rp 11.485.556, Keuntungan
perbulan sebesar Rp 5.014.444, dan akan
memperoleh titik impas jika menjual produk Baje’ Kacang
sebanyak 918 bungkus/bulan dengan harga Rp 12.500/bulan dengan
Benefit Cost Ratio 1,43 sehingga layak dikembangkan dan akan kembali
modal setelah berproduksi selama 14 bulan 9 hari.
Kata Kunci :Biaya Investasi, Produk Baje’ Kacang UKM SIKAMALI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri yang
berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Baje’
Kacang”. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad
SAW.
Laporan Magang
Kewirausahaan Mandiri disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
studi pada Program Studi Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
Penulis mengucapkan terima
kasih kepada ayahanda Muh. Yusuf dan ibunda Mardia serta segenap keluarga
tercinta yang telah memberikan bantuan moril maupun material sehingga penulis
dapat menyelesaikan magang mandiri ini, hanya do’a dan
bakti penulis yang dapat di persembahkan pada ayahanda dan ibunda serta segenap
keluarga atas segala pengorbanannya. Penulis juga menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Darmawan, MP selaku
Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
2. Ir. Nurleli Fattah M.Si selaku
Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
3. Zulfitriany Dwiyanti Mustaka SP,MP selaku Ketua Program
Studi Agroindustri.
4. Dr. Andi Ridwan Makkulawu ST,M.Sc selaku
dosen pembimbing.
5. Seluruh staf Dosen dan Teknisi Jurusan
Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan dan Agroindustri.
6. Seluruh teman-teman mahasiswa program
studi Agroindustri.
7. Serta teman-teman seluruh anggota Unit
Kegiatan Mahasiswa TAEKWONDO dan Kamar Sembilan asrama putri B yang telah
memberikan dukungan dan hiburan.
8. Bapak Sattu selaku pimpinan UKM
beserta karyawan yang telah membantu dalam kegiatan magang kewirausahaan.
Penulis menyadari bahwa
laporan Magang Mandiri ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya dengan segala
kerendahan hati penulis berharap semoga laporan Magang Kewirausahaan Mandiri
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin
yaa rabbal alamin
Pangkep, 20 Agustus 2017
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN............................................................................................. i
RINGKASAN................................................................................................. ii
KATA
PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... viii
LAMPIRAN
.................................................................................................. ix
I PENDAHULUAN
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Analisis Situasi....................................................................................... 2
1.3 Justifikasi Tempat
Magang.................................................................... 2
II TUJUAN, MANFAAT DAN
LUARAN KEGIATAN
2.1 Tujuan Kegiatan..................................................................................... 3
2.2 Manfaat Kegiatan.................................................................................. 3
2.3 Luaran Kegiatan.................................................................................... 4
III INFORMASI UMUM TEMPAT
MAGANG
3.1 Sejarah singkat UKM ........................................................................... 5
3.2 Struktur Organisasi UKM SIKAMALI................................................ 6
3.3 Sumber daya yang dimiliki UKM SIKAMALI.................................... 6
3.4 Spesifikasi produk................................................................................. 9
3.5 Proses produksi...................................................................................... 10
3.6 Aspek Finansial...................................................................................... 11
3.7 Pemasaran produk.................................................................................. 17
IV PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Waktu dan Tempat................................................................................ 18
4.2 Metode kegiatan.................................................................................... 18
4.3 Jadwal pelaksanaan kegiatan................................................................. 20
V PEMBAHASAN
5.1 Pelaksanaan dan Evaluasi kegiatan magang.......................................... 21
5.2 Kelebihan, Kekurangan, dan Solusi yang ditawarkan........................... 24
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan............................................................................................
25
6.2 Saran......................................................................................................
25
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
26
LAMPIRAN...................................................................................................
27
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sumber daya manusia UKM Sikamali................................................ 8
Tabel 2. Peralatan yang
digunakan untuk membuat Baje’ Kacang.................. 8
Tabel 3. Jumlah produksi
perhari, perminggu dan perbulan UKM
Sikamali.... 9
Tabel 4. Biaya investasi
pada pengolahan Baje’ Kacang UKM Sikamali........ 12
Tabel 5. Biaya Variabel
yang digunakan untuk membuat Baje’ Kacang......... 13
Tabel 6. Biaya tetap UKM
Sikamali................................................................. 13
Tabel 7. Kegiatan
pelaksanaan Magang di UKM Sikamali.............................. 20
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Struktur organisasi UKM Sikamali ............................................... 6
Gambar 2. Diagram alir proses produksi Baje’
Kacang .................................. 10
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Foto kegiatan MKM .................................................................... 28
Lampiran 2. Profil UKM Sikamali .................................................................. 30
Lampiran 3. Denah lokasi UKM Sikamali ....................................................... 31
Lampiran 4. Biodata Penulis............................................................................ 32
I.
PENDAHULUAN
I.1
Latar
Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya
akan Sumber Daya Alam (SDA). Sumber Daya Alam yang melimpah ruah di tanah
air ini mampu dijadikan sebagai tempat yang ideal untuk berwirausaha.
Salah satunya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki peran
penting dalam pengembangan usaha di Indonesia karena merupakan pendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya
usaha besar. Hampir semua usaha besar berawal dari UMKM.
Dengan
adanya Usaha Kecil Menengah maka dapat memperluas lapangan pekerjaan sehingga
dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Hal tersebut mendorong
perguruan tinggi untuk menciptakan calon-calon
Enterpreneur melalui program mata kuliah Kewirausahaan. Selain
materi yang didapatkan dibangku perkuliahan mahasiswa juga diberikan kesempatan
untuk melakukan Magang Kewirausahaan Mandiri di Usaha Kecil Menengah.
Pemikiran
yang mendasari pelaksanaan Magang kewirausahaan mandiri ini adalah untuk
mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diterima selama
perkuliahan. Selama perkuliahan mahasiswa banyak dibekali dengan keahlian
berwirausaha. Namun pengetahuan tersebut tidak dapat dipraktekkan
secara nyata dilapangan, maka kami belum percaya diri untuk mengaplikasikan
ilmu tersebut dalam bisnis nyata. Adanya kegiatan magang kewirausahaan ini
memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba pengalaman sehingga nantinya
dapat menjadi bekal untuk membuka usaha baru.
Pelaksanakan magang kewirausahaan
mandiri di UKM Sikamali Kabupaten Enrekang, yang memproduksi berbagai macam
produk salah satunya Baje’ Kacang, diharapkan muncul sikap-sikap sebagai
seorang wirausaha pada diri mahasiswa. Perubahan sikap yang diharapkan adalah
meningkatnya motivasi, keinginan bekerja keras, kreativitas dan inovasi.
Disamping itu banyak keterampilan-keterampilan yang tidak diperoleh pada saat
perkuliahan dapat digali selama magang yang sangat diperlukan untuk menyongsong
masa depannya yang lebih baik.
I.2
Analisis
Situasi
UKM Sikamali merupakan
Usaha kecil menengah yang berlokasi di Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja,
Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. UKM ini bergerak pada bidang
produksi aneka Kue Tradisional ole-ole khas daerah Enrekang. Pada produksinya
UKM ini mempekerjakan 10 orang karyawan secara keseluruhan. UKM Sikamali
memiliki wilayah yang strategis karena berada dipinggir jalan poros yang
menghubungkan Makassar dengan Tanah Toraja. Selain itu tempat kegiatan
usaha juga berada di pemukinan masyarakat, ditambah dengan adanya fasilitas
parkir serta fasilitas toilet yang juga tersedia yang sangat menunjang
keberlanjutan usaha. Usaha ini juga ditunjang dengan ketersediaan bahan baku
yang melimpah serta berasal dari daerah sekitar.
I.3
Justifikasi
Pemilihan Tempat Magang
UKM Sikamali
dipilih sebagai tempat magang karena letaknya yang sangat stragis berada di
samping jalan poros Makassar – Tanah Toraja serta memiliki surat izin usaha. UKM
Sikamali memproduksi aneka macam olahan kue Tradisional Khas daerah enrekang.
Produk yang dihasilkan anatara lain Baje’ Kacang, Baje’ Beras, Baje’ Ba’tan,
Kue Merah, kue Jintan, Kerupuk dangke, dodol, dan lain-lain. Perkembangan
usaha ini dari tahun ke tahun sejak usaha ini berdiri terus mengalami
peningkatan, dimana awalnya UKM ini hanya memasarkan produk olahan orang lain
namun seiring dengan bertambahnya konsumen UKM ini kemudian memproduksi
berbagai jenis olahan ole-ole khas Enrekang yang bertahan sampai sekarang.
II.
TUJUAN, MANFAAT, DAN TARGET LUARAN KEGIATAN
2.1
Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan magang
kewirausahaan mandiri ini adalah salah satu upaya untuk mengenal lebih dekat
dunia usaha, adapun tujuannya adalah :
2.1.1 Peserta didik mampu menyelesaikan salah satu kewajiban
untuk dapat melanjutkan
jenjang semester selanjutnya
2.1.2 Memotivasi Mahasiswa untuk dapat menjadi seorang
pengusaha
2.1.3 Mahasiswa dapat melakukan Analisis
Usaha Baje’ Kacang
2.2
Manfaat Kegiatan
Manfaat yang didapatkan
selama magang mandiri terbagi tiga aspek diantaranya :
2.2.1 Manfaat bagi Individu
a.
Mahasiswa mempelajari dan memahami
kegiatan-kegiatan bisnis pada suatu usaha sehingga ilmu kewirausahaan dapat
disempurnakan dengan praktek yang didapat dari kegiatan magang ini.
b.
Mahasiswa mempunyai rasa percaya diri
dan keberanian untuk menciptakan kewirausahaan bagi dirinya sendiri.
2.2.2 Manfaat bagi UKM
a.
Membantu dalam proses pengolahan
b.
Kegiatan magang ini secara langsung
ataupun tidak langsung dapat menjadi sarana atau media promosi bagi UKM
2.2.3 Manfaat bagi Jurusan
a.
Terjalin kerja sama antara program studi
dengan UKM
b.
Menjalin hubungan yang baik anatara
pihak kampus dengan UKM
2.3
Luaran Kegiatan
UKM Sikamali merupakan usaha yang bergerak dibidang
pengolahan hasil pangan pertanian hingga hortikultura seperti baje’ kacang,
baje’ keras, baje ba’tan, deppa tetekan, kerupuk dangke dan lain-lain. Dengan
adanya kegiatan ini, penulis dapat mengetahui cara pembuatan baje’ kacang serta
lebih jauh tentang kelayakan usaha pembuatan baje’ kacang (Aspek finansial)
sehingga mampu menciptakan jiwa Enterpreneurship pada penulis.
III. INFORMASI
UKM TEMPAT MAGANG
3.1
Sejarah Singkat UKM
UKM Sikamali merupakan
salah satu UKM yang di dirikan pada tahun 2011 oleh Megawati bersama suaminya
Sattu. Sebelumnya UKM tersebut di beri nama Kios Aisah, kemudian pada tahun 2013
dirubah menjadi Kios salak SIKAMALI, namun lebih populer dengan nama Kios
SIKAMALI hal ini dilakukan karena sesuai dengan nama kios tersebut SIKAMALI (yang dalam bahasa
setempat memiliki arti saling merindukan) jadi itulah alasan dari pimpinan
merubah namanya dengan harapan konsumen tetap mengingat dan
merindukan tokoh/kios
tersebut. Awalnya UKM ini hanya memproduksi beberapa produk saja namun seiring
bertambahnya jumlah konsumen maka mereka berinisiatif dalam
penambahan jumlah produk yang ada di kios tersebut, guna untuk menarik perhatian
konsumen serta menambah penghasilan dari UKM
tersebut. Modal pertama yang digunakan untuk memulai usahanya sebesar Rp 700.000, dengan pinjaman dari bank (kredit)
yang awalnya hanya sebagai saluran distribusi saja namun dengan pesatnya
konsumen akhirnya pimpinan berinisiatif untuk berproduksi sampai sekarang ini.
Pada awal berdirinya UKM
tersebut, dalam suatu produksi telah melibatkan karyawan, sehingga saat ini
jumlah karyawan yang ada 10 orang. Lokasi UKM ini cukup strategis
karena berada dipinggir jalan poros Makassar – Tanah Toraja, yaitu
tepatnya di Sangeran Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.
3.2
Struktur Organisasi UKM
KETUA
Sattu
|
ANGGOTA
PEKERJA
·
Jumianah
·
Suarni
·
Jumria
·
Juhana
·
Sainuddin
·
Abustan
·
Sukartina
·
|
SEKERTARIS
Nur Cahya
Handayani
|
BENDAHARA
Megawati
|
Gambar 1. Struktur Organisasi UKM
Sikamali
3.3
Sumber Daya Yang Dimiliki UKM SIKAMALI
Sumber daya kewirausahaan
adalah sumber daya yang mampu mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber
daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan
masih sedikit jumlahnya Oleh karena itu setidaknya orang yang mampu menyatukan
sumber daya yang ada dapat mempengaruhi jumlah hasil produksi sehingga hal
tersebut dapat mempengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan masyarakat.
Suatu usaha, baik pada skala kecil
maupun skala besar, menyangkut suatu proses agrosistem industri tertentu harus mengalokasikan
sumber daya sebagian unsur yang mendukung proses dimana input digunakan dengan
harapan dihasilkannya sejumlah output atau keluaran yang menguntungkan secara
berkesinambungan. Sumber daya yang dapat dinilai terdiri atas sumber daya lahan
dan bangunan, sumber daya manusia, sumber daya peralatan dan sumber daya
finansial. Dengan sumber daya inilah semua aktivitas usaha dan segala keputusan
yang berkaitan dengan strategi operasional dapat berjalan lancar.
3.3.1 Sumber daya Lahan dan Bangunan
Lokasi usaha UKM SIKAMALI berada di Desa Mampu, Kecamatan
Anggeraja, Kabupaten Enrekang, usaha ini berdiri di atas lahan milik sendiri
dengan surat izin usaha perdagangan yang telah jadi 2 tahun yang lalu. Sumber
daya lahan dan bangunan yang digunakan oleh UKM tersebut untuk tempat
berdirinya usaha merupakan tanah pribadi dengan luas 10 m x 9 m. Selain itu sejak 2 tahun terakhir kios
Sikamali ini telah memiliki
ruang produksi sebesar 12 m x 12 m. Pemilihan lokasi usaha adalah hal utama
yang perlu dipertimbangkan. Lokasi yang strategis menjadi salah satu
faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
3.3.2 Sumber daya manusia
Sumber
daya manusia merupakan aset terpenting pada setiap usaha bisnis karena manusia
sebagai penggerak pengelolah sumberdaya lainnya. Sumber daya manusia UKM
Sikamali adalah masyarakat setempat, masyarakat desa Anggeraja yang merupakan
masyarakat yang mau bergabung dalam UKM SIKAMALI. UKM SIKAMALI memiliki sepuluh orang karyawan
yang rata-rata adalah ibu rumah tangga dan setiap karyawan bertanggung jawab
pada produk tertentu berdasarkan keahlian mereka masing-masing sehingga sistem penggajiaannya berdasarkan
produk yang mereka buat mulai dari penyediaan bahan baku sampai menyimpan
produk diruang pemasaran.
Tabel
1. Data Sumber Daya Manusia UKM SIKAMALI
No
|
Uraian Jabatan
|
Jumlah (Orang)
|
1.
|
Status Manejemen
Pimpinan
Sekretaris
Bendahara
Anggota (Pelaku/Pelaksana pembuat
produk)
|
1
1
1
7
|
Jumlah
|
10
|
|
2
|
Pendidikan
|
|
SMP
|
2
|
|
SMA
|
8
|
|
Jumlah
|
10
|
|
3
|
Jenis Kelamin
|
|
Pria
|
3
|
|
Wanita
|
7
|
|
Jumlah
|
10
|
Sumber:
UKM Sikamali, Enrekang 2017
3.3.3 Sumber daya Peralatan
Adapun sumber daya
peralatan UKM SIKAMALI yang digunakan dalam menjalankan usaha Baje’ Kacang dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel
2. Peralatan yang digunakan untuk membuat Baje’ Kacang
No
|
Jenis alat
|
Jumlah (Unit)
|
1
|
Baskom Besar
|
1
|
2
|
Baskom kecil
|
1
|
3
|
Timbangan
|
1
|
4
|
Wajan besar
|
2
|
5
|
Saringan
|
1
|
6
|
Spatula Kayu
|
1
|
7
|
Kompor gas
|
1
|
8
|
Gunting
|
2
|
9
|
Keranjang kue
|
2
|
10
|
Kursi
|
2
|
11
|
Alat pengepress
|
1
|
12
|
Pisau
|
1
|
13
|
Sendok
|
2
|
14
|
Kaos tangan
|
1
|
15
|
Tabung gas
|
1
|
Sumber: UKM
Sikamali, Enrekang 2017
3.4
Spesifikasi Produk
UKM SIKAMALI merupakan
salah satu tempat usaha yang memproduksi aneka jenis kue tradisional salah
satunya Baje’ Kacang. Kue ini diproduksi tiga kali dalam seminggu dengan jumlah
bahan baku 15 Kg yang akan menghasilkan 880 biji baje’ kacang. Kemasan yang
digunakan adalah kulit jagung sebagai kemasan primer dan plastik LDPE sebagai
kemasan sekunder. Produk ini awet sampai 3 bulan. Satu bungkus (kemasan sekunder) berisi 8 biji
baje’ kacang yang dijual dengan harga Rp 12.500.
Tabel 3. Jumlah produksi perhari,
perminggu dan perbulan Baje’ Kacang
No
|
Waktu
|
Produksi (Kg)
|
Jumlah Produksi (Baje’ Kacang)
|
|
1
|
Perhari
|
15
|
110 bungkus
|
|
2
|
Perminggu
|
45
|
330
bungkus
|
|
3
|
Perbulan
|
180
|
1.320 bungkus
|
|
Sumber: UKM Sikamali, Enrekang 2017
3.5
Proses produksi
Berikut diagram alir
proses pembuatan Baje Kacang :
Tambahkan air secukupnya
|
Pelelehan gula merah
|
Penggorengan kacang tanah
suhu >100 0C selama 10 menit
|
Bahan
Baku
|
kacang tanah 15 kg dan gula
merah 10 kg
|
Tiriskan
|
Pencampuran
|
Pengemasan primer menggunakan
kulit jagung
|
Pengemasan sekunder
menggunakan plastik
|
Baje’
Kacang
|
Gambar 2. Diagram alir proses produksi Baje’ Kacang
Proses produksi Baje’
Kacang meliputi beberapa tahapan antara lain sebagai berikut :
1.
Siapkan alat dan bahan pembuatan Baje’
Kacang
2.
Selanjutnya dilakukan penggorengan
kacang tanah pada suhu >100 0C selama 10 menit atau
sampai berubah warna menjadi kecoklatan lalu tiriskan.
3.
Disamping itu lelehkan gula merah dengan
penambahan air secukupnya
4.
Setelah lelehan gula merah sempurna,
matikan api dan diamkan ± 2 menit sampai agak dingin.
5.
Tuangkan kacang tanah yang telah
digoreng kedalam wajan sampai memenuhi permukaan gula.
6.
Kemudian lakukan pencampuran antara gula
merah dan kacang tanah
7.
Setelah itu bungkus adonan kacang tanah
dan gula merah menggunakan kulit jagung dalam keadaan panas
8.
Kemudian gunting kedua ujung kulit
jagung
9.
Setelah itu masukkan kedalam kemasan
plastik, setiap kemasan berisi 8 biji baje’ kacang
10. Kemudian
lakukan pengepressan dan susun produk pada keranjang serta simpan
dalam lemari penyimpanan di ruang pemasaran
11. Produk
siap untuk dipasarkan.
3.6
Aspek Finansial
Tujuan menganalisis aspek
finansial adalah untuk menentukan suatu investasi melalui perhitungan biaya dan
manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran, pendapatan,
seperti ketersediaan dana dana biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar
kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah
proyek dapat berkembang terus (Umar,2003:178). Dalam memulai sebuah usaha maka hal terpenting adalah modal yang
menjadi pendukung berjalannya usaha.
3.6.1
Biaya investasi
Biaya Investasi merupakan
seluruh biaya yang digunakan untuk investasi harta tetap. harta tetap adalah
sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi atau pemakaian yang
panjang atau berumur tahunan. Didalam analisis (perhitungan) biaya, investasi
harta tetap dihitung nilai atau biaya penyusutannya.
Tabel 4. Biaya
investasi pada pengolahan Baje’ Kacang UKM SIKAMALI
No
|
Jenis Investasi
|
Jumlah (Unit)
|
Umur Ekonomis (Bulan)
|
Harga Satuan (Rp)
|
Harga Total (Rp)
|
Nilai Penyusutan (Rp)
|
1
|
Baskom Besar
|
1
|
24
|
35.000
|
35.000
|
1.458
|
2
|
Baskom kecil
|
1
|
24
|
20.000
|
20.000
|
833
|
3
|
Timbangan
|
1
|
48
|
200.000
|
200.000
|
4.167
|
4
|
Wajan besar
|
2
|
48
|
200.000
|
400.000
|
8.333
|
5
|
Saringan
|
1
|
24
|
25.000
|
25.000
|
1.042
|
6
|
Spatula Kayu
|
1
|
12
|
20.000
|
20.000
|
1.667
|
7
|
Kompor
|
1
|
36
|
450.000
|
450.000
|
12.500
|
8
|
Gunting
|
2
|
24
|
15.000
|
30.000
|
1.250
|
9
|
Keranjang kue
|
2
|
36
|
50.000
|
100.000
|
2.778
|
10
|
Kursi
|
2
|
24
|
30.000
|
60.000
|
2.500
|
11
|
Alat pengepress
|
1
|
36
|
250.000
|
250.000
|
6.944
|
12
|
Pisau
|
1
|
12
|
35.000
|
35.000
|
2.917
|
13
|
Tabung gas
|
1
|
60
|
150.000
|
150.000
|
2.500
|
14
|
Kaos tangan
|
1
|
2
|
5.000
|
5.000
|
2.500
|
15
|
Sendok
|
2
|
12
|
5.000
|
10.000
|
833
|
16
|
Bangunan
|
2
|
120
|
35.000.000
|
70.000.000
|
583.333
|
Jumlah
|
71.790.000
|
635.556
|
Sumber : UKM Sikamali, Enrekang
2017
3.6.2
Biaya Operasional
Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan selama
proses produksi (pengolahan), meliputi biaya variabel dan biaya tetap.
a.
Biaya Variabel
Biaya variabel adalah
biaya yang dikeluarkan suatu usaha berupa bahan baku dan bahan tambahan yang
harganya dapat berubah-ubah. Berikut adalah tabel biaya variabel Baje’ Kacang
dalam satu kali produksi.
Tabel 5. Biaya Variabel yang digunakan
untuk membuat Baje’ Kacang
No
|
Uraian
|
Kebutuhan
/produksi
|
Harga satuan (Rp)
|
Biaya/Produksi (Rp)
|
1
|
Kacang tanah
|
15 Kg
|
25.000
|
375.000
|
2
|
Gula merah
|
10 kg
|
15.000
|
150.000
|
3
|
minyak goreng
|
3 liter
|
15.000
|
45.000
|
4
|
kulit jagung
|
4 ikat
|
10.000
|
150.000
|
5
|
kemasan plastik LDPE
|
1 pack
|
5.000
|
5.000
|
Jumlah
|
725.000
|
Sumber:
UKM Sikamali, Enrekang 2017
a) Biaya
Variabel dalam satu kali produksi = Rp 725.000
b) Biaya Variabel dalam satu bulan
= Rp 725.000 x 12 kali produksi (1 bulan)
= Rp 8.700.000
c) Biaya
Variabel Per Unit =
=
=
Rp 6.590
b. Biaya Tetap
Biaya tetap
adalah biaya yang dikeluarkan suatu usaha secara periodik dan besarnya
selalu konstan. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan
jangka panjang, teknologi, dan metode serta strategi menejemen. Berikut adalah
tabel biaya Tetap UKM SIKAMALI dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel
6. Biaya tetap UKM SIKAMALI
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
Harga Satuan (Rp)
|
Harga Total (Rp)
|
1
|
Listrik dan Air
|
1 Paket
|
200.000
|
200.000
|
2
|
Pajak
|
1 Paket
|
30.000
|
30.000
|
3
|
Gaji karyawan
a. Produksi
b. Pemasaran
|
2 orang
1 orang
1 orang
|
100.000
60.000
|
1.200.000
720.000
|
Jumlah
|
2.150.000
|
Sumber:
UKM Sikamali, Enrekang 2017
a)
Biaya tetap perbulan = Rp 2.150.000
b)
Biaya Tetap Per Unit =
=
= Rp 1.628
Total Biaya Operasional
Perbulan dan Biaya Operasional per Unit yang dihasilkan yaitu:
a) Biaya
Operasional perbulan = Biaya Variabel +
Biaya Tetap + Penyusutan
=
Rp 8.700.000 + Rp 2.150.000 + Rp 635.556
= Rp 11.485.556
b) Biaya
Tetap Per Unit =
=
=
Rp 8.702
3.6.3
Penerimaan
Penerimaan
usaha Baje’ Kacang satu kali produksi mampu memproduksi 110 bungkus Baje’
Kacang seharga Rp 12.500 per bungkus dengan 12 kali produksi dalam satu bulan.
Penerimaan = Produk
(Bungkus) x Harga Produk (Rp) x Jumlah Produksi
= 110 x Rp 12.500 x 12 kali
= Rp 16.500.000
Total penerimaan
Baje’ Kacang UKM SIKAMALI selama satu
bulan sebesar Rp 16.500.000
3.6.4
Keuntungan (Benefit)
Pendapatan usaha adalah jumlah nilai uang (rupiah) yang
diperoleh pelaku usaha, setelah penerimaan dikurangi dengan seluruh biaya atau
total biaya. Oleh karena itu, pendapatan usaha disebut juga sebagai laba usaha.
a)
Keuntungan Perbulan = Penerimaan – Total Biaya Operasional
= Rp 16.500.000 - Rp
11.485.556
= Rp 5.014.444
b) Keuntungan Per Unit =
=
= Rp 3.798
3.6.5 Analisis
Kelayakan Usaha
Analisis
kelayakan usaha penting dilakukan oleh seorang produsen guna menghindari
kerugian dan untuk pengembangan serta kelangsungan usaha. Secara finansial
kelayakan usaha dapat dianalisis menggunakan beberapa indikator pendekatan atau
alat analisis, seperti Analisis titik impas (Break Event Point/BEP), Revenue
Cost Ratio (R/C Ratio), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), dan Payback Period.
a.
BEP (Break Event Point)
Break event point adalah volume
penjualan dimana penghasilannya tetap sama besarnya dengan biaya totalnya,
sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau menderita kerugian. Usaha
dikatakan layak apabila nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit
yang sedang di produksi saat ini. Sementara itu, nilai BEP harga lebih rendah
daripada harga yang berlaku saat ini. Nilai BEP unit dan harga dapat dilihat
dibawah ini :
BEP
Produksi =
=
= 918 bungkus
Berdasarkan
BEP produksi usaha Baje’ Kacang diperoleh titik impas bila dapat menjual produk
Baje’ Kacang sebanyak 918 bungkus/bulan dengan harga Rp 12.500/bulan.
BEP
Harga =
=
=
Rp 8.701/bungkus
Berdasarkan
perhitungan BEP diketahui pada usaha Baje’ Kacang diperoleh titik impas dengan
harga Rp 8.701 /bungkus.
b.
BCR (Benefit Cost Ratio)
Benefit Cost Ratio
adalah analisis
yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara penerimaan dengan total
biaya produksi. Untuk mengetahui usaha tersebut layak dikembangkan atau tidak.
Dengan cara jika nilai BCR lebih besar dari pada 1 maka usaha tersebut layak
dikembangkan. Tetapi jika nilai BCR kurang dari 1 maka usaha tersebut tidak
layak dikembangkan karena mengalami kerugian.
Nilai
BCR untuk usaha Baje’ Kacang adalah sebagai berikut :
BCR
=
=
= 1,43
Berdasarkan hasil BCR pada usaha Baje’
Kacang dengan nilai BCR sebesar 1,43 maka
dinyatakan usaha tersebut layak untuk dikembangkan.
c. Pay
back Period
Pay
back period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu
investasi, dan modal kerja yang ditanam.
Pay
Back Period =
x
1 bulan
=
x
1 bulan
= 14,3
= 14 bulan 9 hari
Berdasarkan
hasil Pay Back Periode pada usaha Baje’ Kacang akan kembali modal setelah
berproduksi selama 14 bulan 9 hari.
3.7
Pemasaran Produk
Pemasaran produk pada
UKM Sikamali hanya dilakukan di kios itu sendiri karena telah memiliki pelanggan
tetap yaitu para penumpang bus dan masyarakat sekitar.
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1
Waktu dan Tempat Magang
Magang Kewirausahaan
Mandiri ini dilaksanakan industri UKM SIKAMALI, Desa Mampu, Kecamatan
Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Magang mandiri ini
berlangsung pada bulan Juli sampai Agustus 2017.
4.2
Metode Kegiatan
4.2.1 Prosedur kegiatan Magang
Pelaksanaan dari
kegiatan magang kewirausahaan merupakan kewajiban setiap mahasiswa Agroindustri
yang telah menempati semester VII (Tujuh)
dengan beban 6 SKS. Secara umum tahapan pelaksanaan magang kewirausahaan
mandiri adalah sebagai berikut :
a. Tahap
persiapan magang yang meliputi :
1.
Pembekalan pada peserta magang
2.
Pengurusan administrasi
3.
Persetujuan magang
b. Tahap pelaksanaan
magang meliputi :
1. Pelaksanaan
magang
2.
Monitoring magang
3.
Evaluasi kegiatan magang
c. Tahap
pembimbingan dan penilaian meliputi :
1. Pembimbingan
2.
Penyusunan laporan magang
3.
Ujian dan presentasi
4.2.2 Pengumpulan Data
Metode
pengumpulan data selama pelaksanaan kegiatan magang kewirausahaan ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
a. Metode Praktek
Langsung
Metode ini dilakukan
dengan melaksanakan kegiatan produksi diantaranya membuat produk dan mengemas.
b. Interview dan Bimbingan
Metode ini dilakukan
dengan mewawancarai pimpinan UKM tentang hal-hal yang berkaitan dengan magang
kewirausahaan berupa informasi dan arahan serta bimbingan langsung bagaimana
membuat produk yang baik.
c. Observasi
Metode ini dilakukan
dengan mengamati proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku, proses
pengolahan bahan baku menjadi produk sampai pemasaran produk.
d. Studi Pustaka
Metode
ini dilakukan dengan membaca literatur yang berkaitan tentang wirausaha mandiri
pada UKM.
4.2.3 Analisis Data
Data
yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan magang mandiri dikumpulkan baik data
primer maupun data sekunder kemudian diolah dan disajikan secara objektif untuk
mendapatkan suatu kesimpulan.
4.3
Jadwal Pelaksanaan
Magang kewirausahaan mandiri ini
dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2017. Kegiatan yang dilakukan
pada Magang Kewirausahaan Mandiri ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 7. Kegiatan
pelaksanaan Magang di UKM SIKAMALI
No
|
Hari/Tanggal
|
Kegiatan
|
1
|
Senin/17,
juli 2017
|
Pengenalan
UKM Sikamali
|
2
|
Selasa/18,
juli 2017
|
Pengemasan
baje’ keras
|
3
|
Rabu/19,
juli 2017
|
Produksi
baje’ ba’tan
|
4
|
Kamis/20, juli
2017
|
Penimbangan
bahan baku dan produksi baje’ Rappo
|
5
|
Jum’at/21,
juli 2017
|
Penggorengan
Kue merah
|
6
|
Sabtu/22, juli
2017
|
Pengemasan
Co’ri dan produksi dodol
|
7
|
Ahad/23,
juli 2017
|
Penyimpanan
produk diruang pemasaran
|
8
|
Senin/24, juli
2017
|
Pengemasan
baje’ keras
|
9
|
Selasa/25,
juli 2017
|
Produksi
kerupuk dangke
|
10
|
Rabu/26, juli
2017
|
Produksi kue
jintan
|
11
|
Kamis/27,
juli 2017
|
Pembuatan
adonan kue merah
|
12
|
Jum’at/28,
juli 2017
|
Pengemasan
Co’ri dan pengangkutan
bahan baku
|
13
|
Sabtu/29,
juli 2017
|
Produksi
baje’ keras dan baje’ ba’tan
|
14
|
Ahad/30, juli
2017
|
Pengemasan
dodol dan baje’ beras
|
15
|
Senin/31,
juli 2017
|
Penyimpanan
dan penyusunan produk
|
16
|
Selasa/01,
agustus 2017
|
Pengemasan
kerupuk dangke
|
17
|
Rabu/02,
agustus 2017
|
Pembuatan
adonan kue merah
|
18
|
Kamis/03,
agustus 2017
|
Produksi baje’
rappo
|
19
|
Jum’at/04,
agustus 2017
|
Produksi
kue jintan
|
20
|
Sabtu/05,
agustus 2017
|
Pengemasan
baje’ keras
|
21
|
Ahad/06, agustus
2017
|
Produksi
baje keras
|
22
|
Senin/07,
agustus 2017
|
Produksi dodol
dan pengemasan Co’ri
|
23
|
Selasa/08,
agustus 2017
|
Produksi
baje’ ba’tan
|
24
|
Rabu/09,
agustus 2017
|
Pemilihan
bahan baku
|
25
|
Kamis/10,
agustus 2017
|
Pengemasan
baje’ keras
|
26
|
Jum’at/11,
agustus 2017
|
Produksi baje’
ba’tan dan baje’ keras
|
27
|
Sabtu/12,
agustus 2017
|
Produksi
dodol
|
28
|
Ahad/13,
agustus 2017
|
Penarikan
|
Sumber: UKM Sikamali,Enrekang 2017
V. PEMBAHASAN
5.1
Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan Magang
Pelaksanaan Magang
Kewirausahaan Mandiri ini dilaksanakan di UKM SIKAMALI pada bulan Juli sampai
Agustus 2017. UKM Sikamali adalah usaha yang
memproduksi berbagai macam kue tradisional ole-ole khas Enrekang. Salah
satunya adalah Baje’. Baje’ merupakan makanan tradisional masyarakat di
sulawesi selatan. Baje memiliki beberapa jenis tergantung dari bahan bakunya.
salah satunya adalah baje’ kacang yang merupakan kue tradisional dari
Enrekang. Kue ini banyak dijumpai disepanjang jalan poros Enrekang – Tator
dan biasanya dijadikan sebagai buah tangan oleh masyarakat yang berkunjung ke
Enrekang. Bahan baku baje’ kacang adalah Kacang tanah dan gula merah yang
rasanya gurih dan manis. Kue ini dikemas dengan menggunakan kulit jagung kering
sebagai kemasan primer dan plastik LDPE sebagai kemasan sekunder. Kue ini bisa
bertahan sampai 3 bulan dalam kemasan.
Baje Kacang diproduksi dengan menggunakan peralatan yang
sederhana yaitu sebagai berikut :
a. Timbangan
berfungsi untuk menimbang bahan baku
b.
Wajan berfungsi sebagai wadah untuk
menggoreng kacang tanah dan
pencampuran adonan
c.
Saringan berfungsi untuk meniriskan
kacang tanah yang sudah digoreng dan menyaring
benda-benda asing pada cairan gula
d.
Pisau berfungsi untuk memotong gula
merah menjadi bagian yang lebih kecil untuk
mempermudah dalam proses pelelehan
e.
Spatula kayu berfungsi sebagai pengaduk
adonan gula
f.
Sendok berfungsi untuk mengambil adonan
g.
Kaos tangan berfungsi untuk melindungi
tangan dari panas dalam proses pengemasan
h.
Gunting berfungsi untuk memotong kedua
ujung kemasan primer baje kacang (kulit jagung)
i.
Keranjang kue berfungsi untuk menyimpan
baje kacang yang telah dikemas
j.
Press berfungsi untuk mengeratkan
kemasan.
Proses produksi Baje’
kacang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan alat dan bahan
Siapkan
seluruh peralatan yang akan digunakan disuatu tempat agar mempermudah proses
selanjutnya.
b. Penggorengan kacang tanah
Proses selanjutnya adalah menggoreng kacang tanah pada temperatur
di atas titik didih air yaitu pada suhu >100 °C selama 10 menit.
Kacang tanah yang telah matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi
kecoklatan. Setelah digoreng kacang tanah
ditiriskan, tujuannya untuk mengurangi kadar minyak pada kacang tanah.
Proses penggorengan dilakukan untuk meningkatkan citarasa
dan tekstur bahan yang spesifik sehingga bahan menjadi renyah, selain itu
proses penggorengan juga bertujuan untuk menginaktivasi
enzim, menurunkan aktivitas air pada permukaan atau di dalam produk pangan
serta membunuh bakteri terutama bakteri patogen yang ada pada bahan pangan,
sehingga penggorengan juga berfungsi untuk mengawetkan makanan..
c. Pelelehan gula merah
Gula merah
dilelehkan dengan menambahkan sedikit air kemudian dipanaskan sampai mengental,
larutan gula yang sudah matang ditandai pada saat dimasukkan kedalam air
larutan gula tersebut membeku. Setelah didapatkan larutan gula yang diinginkan,
nyala api kompor dimatikan dan didiamkan selama 3 menit untuk dilakukan proses
pencampuran.
d. Pencampuran
Pencampuran
dilakukan dengan menuang kacang tanah diatas wajan sampai memenuhi permukaan
gula, kemudian diaduk dengan menggunakan sendok secara perlahan untuk kemudian dilakukan
pengemasan. Proses pencampuran dilakukan secara berulang, apabila adonan
pertama telah habis dan larutan gula masih ada maka pencampuran dilakukan
sampai larutan gula habis. Hal tersebut dilakukan karena apabila dilakukan
pencampuran sekaligus dikhawatirkan adonan mengeras sebelum dikemas.
e. Pengemasan
Primer
Pengemasan dilakukan
dengan membungkus adonan kacang tanah dan gula merah dengan kulit jagung kering
dalam keadaan panas. pengemasan dilakukan dalam keadaan panas dengan proses
yang cepat agar adonan tidak mengeras, dan sesekali adonan dipanaskan kembali dengan
api kecil untuk mencegah adonan agar tidak dingin. Daun kulit jagung kering
yang digunakan sebelumnya disortasi terlebih dahulu untuk memisahkan kulit
jagung kering yang layak pakai dan tidak. Penggunaan kulit jagung sebagai
kemasan primer sangat tepat karena baje’ kacang dibungkus dalam keadaan panas,
karena apabila dikemas menggunakan plastik, kemasannya akan meleleh. sedangkan
jika menggunakan kulit jagung adonan yang dibungkus dalam keadaan panas tidak
akan berbahaya jika bereaksi dengan adonan yang panas. Selain aman kulit jagung
juga memiliki aroma yang khas, sehingga
baje’ kacang yang dibungkus dengan kulit jagung akan memiliki aroma khas dan
enak.
Selanjutnya
baje’ kacang yang telah dikemas menggunakan kulit jagung, didinginkan kemudian
dilakukan pemotongan pada kedua ujung kulit jagung menggunakan gunting,
pemotongan dilakukan untuk mempermudah proses pengemasan sekunder.
f. Pengemasan
Sekunder
Pengemasan sekunder
dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dengan alasan untuk melindungi
produk dari kontaminasi udara luar. selain itu penggunaannya juga tepat karena
kulit jagung bersifat permiable dan mudah diserang jamur jika kontak dengan
udara luar. Kemasan plastik yang digunakan adalah plastik jenis LDPE. Satu
bungkus plastik berisi delapan biji baje’ kacang yang kemudian dilakukan pengepressan. Pengepresan dilakukan untuk mengeratkan
kemasan agar mencegah sirkulasi udara pada produk sehingga tetap awet.
5.2
Kelebihan, Kekurangan dan Solusi yang ditawarkan di Tempat Magang
Pada kegiatan magang Kewirausahaan mandiri
ini sangat membantu bagi Mahasiswa untuk memberikan pengetahuan, keterampilan
dan menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kegiatan belajar sambil bekerja pada
Usaha Kecil Menengah (UKM). Adapun kelebihan, kekurangan serta solusi dalam
melakukan kegiatan magang mandiri ini yaitu :
5.2.1 Kelebihan
UKM SIKAMALI
a.
Produk yang dihasilkan tidak menggunakan
bahan pengawet buatan, dan zat kimia berbahaya.
b.
Dalam aspek pemasaran UKM sikamali tidak
lagi sukar dalam menawarkan produk kepada calon konsumen karena UKM ini telah
mempunyai langganan tetap yaitu para penumpang bus.
c.
bahan baku yang digunakan mudah di
dapat.
5.2.2 Kekurangan
UKM SIKAMALI
a. Kebesihan
peralatan dan proses produksi masih perlu ditingkatkan
b. UKM tidak menetapkan berat untuk setiap produknya hanya
memperkirakan saja
c. Belum
ada penanganan limbahnya
d. Tidak
memiliki label produk sehingga jangkauan konsumen terbatas
5.2.3 Solusi
yang ditawarkan
a.
mendesain kemasan produk dan label
dengan penampilan yang lebih menarik sehingga dapat menarik minat konsumen
untuk membeli
b.
Menetapkan berat produk untuk setiap
unitnya sehingga berat produk menjadi seragam dan kepercayaan konsumen dapat di
jaga
c.
perlu adanya penanganan limbah
d.
kebersihan peralatan dan proses produksi
perlu diperhatikan.
BAB VI. PENUTUP
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan
Magang Kewirausahaan Mandiri di UKM SIKAMALI, dapat disimpulkan bahwa magang
kewirausahaan di UKM SIKAMALI dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga
dan berguna bagi peserta magang untuk mengembangkan jiwa wirausahanya,
khususnya dalam pembuatan produk Baje’ Kacang dan pemasarannya. Dari analisa
usaha dapat disimpulkan bahwa :
a. Proses
produksi Baje’ kacang UKM Sikamali membutuhkan biaya operasional sebesar Rp 11.485.556/bulan.
b. UKM
Sikamali memproduksi 110 bungkus baje’ kacang per produksi dengan harga Rp 12.500/bungkus, apabila semua
produk habis terjual maka diperoleh total penjualan sebesar Rp 16.500.000/
bulan
c. UKM
Sikamali memperoleh keuntungan dalam satu bulan sebesar Rp 5.014.444 / bulan
d. UKM
Sikamali memperoleh titik impas jika memproduksi 915 bungkus Baje’ Kacang dengan
harga Rp 12.500/bungkus
e. UKM
Sikamali akan kembali modal setelah 14 bulan 9 hari dan memiliki nilai BCR 1,43 yang dinyatakan layak
untuk dikembangkan.
6.2
Saran Tindak Lanjut
Dari
kegiatan kewirausahaan mandiri ini, ada beberapa saran tindak lanjut bagi
pelaksanaan kegiatan usaha UKM SIKAMALI, seperti :
a. Sebaiknya tata letak dalam kegiatan proses pengolahan lebih
diperhatikan lagi
b. Sebaiknya memaksimalkan/memperluas daerah pemasaran produk
sehingga usaha dapat meningkat.
DAFTAR
PUSTAKA
Nasution, A. Manajemen Industri, Andi
Offset, Yogyakarta,2006
Jumadi.2015. Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri Usaha Tempe UKM Rejeki.
Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Supriadi.2016. Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri Usaha Nugget Udang UKM
kelompok Mattoangin Kabupaten Pangkep.
UKM Sikamali, Enrekang. Produk Baje’
Kacang. 2017
L
A
M
P
I
R
A
N
Lampiran
1. Foto Pelaksanaan kegiatan magang
Kacang
Tanah Gula
Merah
Penggorengan Kacang tanah Pelelehan
Gula merah
Proses Pencampuran Pengemasan
primer
Pendinginan setelah pengemasan Pengguntingan kedua ujuang
produk
Pengemasan
sekunder Pengepressan
Produk
Baje’ Kacang
Lampiran 2. Profil UKM Sikamali
Nama Usaha : UKM
Sikamali
Alamat Usaha : Jl. Poros Makassar-Tator, Desa
Mampu, Kecamatan Anggeraja,
Kabupaten Enrekang
Nama
Pemilik : Sattu dan Megawati
Jenis Usaha
: Aneka Kue Tradisional
ole-ole khas Enrekang
Jumlah
Karyawan : 10 orang
Jenis
Produk : Baje’ Kacang
KETUA
Sattu
|
ANGGOTA
PEKERJA
·
Jumianah
·
Suarni
·
Jumria
·
Juhana
·
Sainuddin
·
Abustan
·
Sukartina
·
|
SEKERTARIS
Nur Cahya
Handayani
|
BENDAHARA
Megawati
|
Lampiran 3. Denah Lokasi
Masjid Rumah Penduduk
Lampiran 4. Biodata Mahasiswa
Peserta Magang
ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
BalasHapusdapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q
hy senior, salam dari saya, mahasiswa agroindustri angkatan 30
BalasHapus