Sabtu, 07 Maret 2020

LAPORAAN MAGANG KEWIRAUSAHAAN UKM SIKAMALI ENREKANG


LAPORAN
MAGANG KEWIRAUSAHAAN MANDIRI
(RAG  706 MK6)


ANALISIS KELAYAKAN USAHA BAJE’ KACANG
UKM SIKAMALI KABUPATEN ENREKANG



HASNI
14 22 060 353








PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI D-IV
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGKEP
2017
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS KELAYAKAN USAHA BAJE’ KACANG
UKM SIKAMALI KABUPATEN ENREKANG


HASNI
14 22 060 353


Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Mata Kuliah Magang Kewirausahaan Mandiri (RAG 706 MK6) pada Program Studi Agroindustri D-IV Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Telah Diperiksa dan Disetujui oleh :
Pembimbing



Dr. Andi Ridwan Makkulawu ST.,M.Sc
         NIP. 19750626 200112 1 001
Diketahui oleh :

Ketua Jurusan                                                            Ketua Program Studi





Ir. Nurleli Fattah, M.Si                                             Zulfitriany DM, SP, MP
NIP.19680807 199512 2 001                                     NIP. 19760810 200912 2 002



RINGKASAN
 HASNI, 1422060353. Usaha Baje’ Kacang, UKM Sikamali Kabupaten Enrekang dan dibimbing oleh bapak Dr. Andi Ridwan Makkulawu ST.,M.Sc
Pelaksanaan Kegiatan Magang Kewirausahaan mandiri bertujuan untuk membekali mahasiswa dibidang usaha, sehingga kelak menjadi calon wirausaha yang berbasis ilmu pengetahuan dan tetap eksis didunia usaha. Pelaksanaan Magang kewirausahaan ini dilakukan dengan melihat proses pembuatan dari produk Baje’ Kacang hingga pemasarannya.
          UKM SIKAMALI merupakan salah satu usaha yang memproduksi berbagai jenis produk ole-ole khas daerah enrekang, salah satunya baje’ kacang. Baje’ Kacang ini diproduksi 3 kali dalam seminggu dengan bahan dasar kacang tanah 15 Kg dan gula merah yang menghasilkan 110 bungkus setiap kali produksi.
          Pengolahan produk Baje’ Kacang dilakukan beberapa tahap yaitu penyediaan bahan baku, penggorengan kacang tanah, pelelehan gula merah sampai mengental, pencampuran adonan, pengemasan primer menggunakan kulit jagung, pengemasan sekunder menggunakan plastik LDPE dan kemudian pengepressan untuk mengeratkan kemasan agar kedap udara sehingga produk menjadi lebih awet.
Biaya Investasi yang digunakan oleh UKM Sikamali senilai Rp 71.790.000, biaya operasional yang digunakan untuk memproduksi Baje’ Kacang setiap bulan dengan dua belas kali produksi sebesar Rp 11.485.556, Keuntungan perbulan sebesar Rp 5.014.444, dan akan memperoleh titik impas jika menjual produk Baje’ Kacang sebanyak 918 bungkus/bulan dengan harga Rp 12.500/bulan dengan  Benefit Cost Ratio 1,43 sehingga layak dikembangkan dan akan kembali modal setelah berproduksi selama 14 bulan 9 hari.

Kata Kunci :Biaya Investasi, Produk Baje’ Kacang UKM SIKAMALI

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Baje’ Kacang”. Shalawat dan Salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita Muhammad SAW.
Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi pada Program Studi Agroindustri Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ayahanda Muh. Yusuf dan ibunda Mardia serta segenap keluarga tercinta yang telah memberikan bantuan moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan magang mandiri ini, hanya do’a dan bakti penulis yang dapat di persembahkan pada ayahanda dan ibunda serta segenap keluarga atas segala pengorbanannya. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1.      Dr. Ir. Darmawan, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Pangkep.
2.      Ir. Nurleli Fattah M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan.
3.      Zulfitriany Dwiyanti Mustaka SP,MP selaku Ketua Program Studi Agroindustri.
4.      Dr. Andi Ridwan Makkulawu ST,M.Sc selaku dosen pembimbing.
5.      Seluruh staf Dosen dan Teknisi Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan dan Agroindustri.
6.      Seluruh teman-teman mahasiswa program studi Agroindustri.
7.      Serta teman-teman seluruh anggota Unit Kegiatan Mahasiswa TAEKWONDO dan Kamar Sembilan asrama putri B yang telah memberikan dukungan dan hiburan.
8.      Bapak Sattu selaku pimpinan UKM beserta karyawan yang telah membantu dalam kegiatan magang kewirausahaan.
Penulis menyadari bahwa laporan Magang Mandiri ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga laporan Magang Kewirausahaan Mandiri ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Amin yaa rabbal alamin

Pangkep, 20 Agustus 2017

Penulis







DAFTAR ISI
Halaman
PENGESAHAN............................................................................................. i
RINGKASAN................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR TABEL.......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... viii
LAMPIRAN .................................................................................................. ix
I
  PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Analisis Situasi....................................................................................... 2
1.3 Justifikasi Tempat Magang.................................................................... 2
II TUJUAN, MANFAAT DAN LUARAN KEGIATAN
2.1 Tujuan Kegiatan..................................................................................... 3
2.2 Manfaat Kegiatan.................................................................................. 3
2.3 Luaran Kegiatan.................................................................................... 4
III INFORMASI UMUM TEMPAT MAGANG
3.1 Sejarah singkat UKM ........................................................................... 5
3.2 Struktur Organisasi UKM SIKAMALI................................................ 6
3.3 Sumber daya yang dimiliki UKM SIKAMALI.................................... 6
3.4 Spesifikasi produk................................................................................. 9
3.5 Proses produksi...................................................................................... 10
3.6 Aspek Finansial...................................................................................... 11
3.7 Pemasaran produk.................................................................................. 17
IV PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Waktu dan Tempat................................................................................ 18
4.2 Metode kegiatan.................................................................................... 18
4.3 Jadwal pelaksanaan kegiatan................................................................. 20
V PEMBAHASAN
5.1 Pelaksanaan dan Evaluasi kegiatan magang.......................................... 21
5.2 Kelebihan, Kekurangan, dan Solusi yang ditawarkan........................... 24
VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan............................................................................................ 25
6.2 Saran...................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 26
LAMPIRAN................................................................................................... 27





DAFTAR TABEL


Halaman

Tabel 1. Sumber daya manusia UKM Sikamali................................................ 8
Tabel 2. Peralatan yang digunakan untuk membuat Baje’ Kacang.................. 8
Tabel 3. Jumlah produksi perhari, perminggu dan perbulan UKM Sikamali.... 9
Tabel 4. Biaya investasi pada pengolahan Baje’ Kacang UKM Sikamali........ 12
Tabel 5. Biaya Variabel yang digunakan untuk membuat Baje’ Kacang......... 13
Tabel 6. Biaya tetap UKM Sikamali................................................................. 13
Tabel 7. Kegiatan pelaksanaan Magang di UKM Sikamali.............................. 20




DAFTAR GAMBAR

                                                       Halaman
Gambar 1. Struktur organisasi UKM Sikamali ...............................................  6
Gambar 2. Diagram alir proses produksi Baje’ Kacang ..................................  10









DAFTAR LAMPIRAN

                                                      Halaman

Lampiran 1. Foto kegiatan MKM .................................................................... 28
Lampiran 2. Profil UKM Sikamali .................................................................. 30
Lampiran 3. Denah lokasi UKM Sikamali ....................................................... 31
Lampiran 4. Biodata Penulis............................................................................ 32
I.       PENDAHULUAN
I.1   Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA). Sumber Daya Alam yang melimpah ruah di tanah air ini mampu dijadikan sebagai tempat yang ideal untuk berwirausaha. Salah satunya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UMKM memiliki peran penting dalam pengembangan usaha di Indonesia karena merupakan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. UMKM juga merupakan cikal bakal dari tumbuhnya usaha besar. Hampir semua usaha besar berawal dari UMKM.
Dengan adanya Usaha Kecil Menengah maka dapat memperluas lapangan pekerjaan sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. Hal tersebut mendorong perguruan tinggi untuk menciptakan calon-calon  Enterpreneur melalui program mata kuliah Kewirausahaan. Selain materi yang didapatkan dibangku perkuliahan mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melakukan Magang Kewirausahaan Mandiri di Usaha Kecil Menengah.
Pemikiran yang mendasari pelaksanaan Magang kewirausahaan mandiri ini adalah untuk mewadahi kegiatan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang diterima selama perkuliahan. Selama perkuliahan mahasiswa banyak dibekali dengan keahlian berwirausaha. Namun pengetahuan tersebut tidak dapat dipraktekkan secara nyata dilapangan, maka kami belum percaya diri untuk mengaplikasikan ilmu tersebut dalam bisnis nyata. Adanya kegiatan magang kewirausahaan ini memberikan kesempatan kepada kami untuk menimba pengalaman sehingga nantinya dapat menjadi bekal untuk membuka usaha baru.
Pelaksanakan magang kewirausahaan mandiri di UKM Sikamali Kabupaten Enrekang, yang memproduksi berbagai macam produk salah satunya Baje’ Kacang, diharapkan muncul sikap-sikap sebagai seorang wirausaha pada diri mahasiswa. Perubahan sikap yang diharapkan adalah meningkatnya motivasi, keinginan bekerja keras, kreativitas dan inovasi. Disamping itu banyak keterampilan-keterampilan yang tidak diperoleh pada saat perkuliahan dapat digali selama magang yang sangat diperlukan untuk menyongsong masa depannya yang lebih baik.

I.2   Analisis Situasi
UKM Sikamali merupakan Usaha kecil menengah yang berlokasi di Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. UKM ini bergerak pada bidang produksi aneka Kue Tradisional ole-ole khas daerah Enrekang. Pada produksinya UKM ini mempekerjakan 10 orang karyawan secara keseluruhan. UKM Sikamali memiliki wilayah yang strategis karena berada dipinggir jalan poros yang menghubungkan Makassar dengan Tanah Toraja. Selain itu tempat kegiatan usaha juga berada di pemukinan masyarakat, ditambah dengan adanya fasilitas parkir serta fasilitas toilet yang juga tersedia yang sangat menunjang keberlanjutan usaha. Usaha ini juga ditunjang dengan ketersediaan bahan baku yang melimpah serta berasal dari daerah sekitar.

I.3   Justifikasi Pemilihan Tempat Magang
UKM Sikamali dipilih sebagai tempat magang karena letaknya yang sangat stragis berada di samping jalan poros Makassar – Tanah Toraja serta memiliki surat izin usaha. UKM Sikamali memproduksi aneka macam olahan kue Tradisional Khas daerah enrekang. Produk yang dihasilkan anatara lain Baje’ Kacang, Baje’ Beras, Baje’ Ba’tan, Kue Merah, kue Jintan, Kerupuk dangke, dodol, dan lain-lain. Perkembangan usaha ini dari tahun ke tahun sejak usaha ini berdiri terus mengalami peningkatan, dimana awalnya UKM ini hanya memasarkan produk olahan orang lain namun seiring dengan bertambahnya konsumen UKM ini kemudian memproduksi berbagai jenis olahan ole-ole khas Enrekang yang bertahan sampai sekarang.


II. TUJUAN, MANFAAT, DAN TARGET LUARAN KEGIATAN
2.1 Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan magang kewirausahaan mandiri ini adalah salah satu upaya untuk mengenal lebih dekat dunia usaha, adapun tujuannya adalah :
2.1.1 Peserta didik mampu menyelesaikan salah satu kewajiban untuk dapat           melanjutkan jenjang semester selanjutnya
2.1.2 Memotivasi Mahasiswa untuk dapat menjadi seorang pengusaha
2.1.3 Mahasiswa dapat melakukan Analisis Usaha Baje’ Kacang

2.2 Manfaat Kegiatan
Manfaat yang didapatkan selama magang mandiri terbagi tiga aspek diantaranya :
2.2.1 Manfaat bagi Individu
a.       Mahasiswa mempelajari dan memahami kegiatan-kegiatan bisnis pada suatu usaha sehingga ilmu kewirausahaan dapat disempurnakan dengan praktek yang didapat dari kegiatan magang ini.
b.      Mahasiswa mempunyai rasa percaya diri dan keberanian untuk menciptakan kewirausahaan bagi dirinya sendiri.
2.2.2 Manfaat bagi UKM
a.       Membantu dalam proses pengolahan
b.      Kegiatan magang ini secara langsung ataupun tidak langsung dapat menjadi sarana atau media promosi bagi UKM
2.2.3 Manfaat bagi Jurusan
a.       Terjalin kerja sama antara program studi dengan UKM
b.      Menjalin hubungan yang baik anatara pihak kampus dengan UKM





2.3 Luaran Kegiatan
          UKM Sikamali merupakan usaha yang bergerak dibidang pengolahan hasil pangan pertanian hingga hortikultura seperti baje’ kacang, baje’ keras, baje ba’tan, deppa tetekan, kerupuk dangke dan lain-lain. Dengan adanya kegiatan ini, penulis dapat mengetahui cara pembuatan baje’ kacang serta lebih jauh tentang kelayakan usaha pembuatan baje’ kacang (Aspek finansial) sehingga mampu menciptakan jiwa Enterpreneurship pada penulis.
III. INFORMASI UKM TEMPAT MAGANG
3.1 Sejarah Singkat UKM  
UKM Sikamali merupakan salah satu UKM yang di dirikan pada tahun 2011 oleh Megawati bersama suaminya Sattu. Sebelumnya UKM tersebut di beri nama Kios Aisah,  kemudian pada tahun 2013 dirubah menjadi Kios salak SIKAMALI, namun lebih populer dengan nama Kios SIKAMALI hal ini dilakukan karena sesuai dengan nama kios tersebut SIKAMALI (yang dalam bahasa setempat memiliki arti saling merindukan) jadi itulah alasan dari pimpinan merubah namanya dengan harapan konsumen tetap mengingat dan merindukan tokoh/kios tersebut. Awalnya UKM ini hanya memproduksi beberapa produk saja namun seiring  bertambahnya jumlah konsumen maka mereka berinisiatif dalam penambahan jumlah produk yang ada di kios tersebut, guna untuk menarik perhatian konsumen serta menambah penghasilan dari UKM tersebut. Modal pertama yang digunakan untuk memulai usahanya sebesar Rp 700.000, dengan pinjaman dari bank (kredit) yang awalnya hanya sebagai saluran distribusi saja namun dengan pesatnya konsumen akhirnya pimpinan berinisiatif untuk berproduksi sampai sekarang ini.
Pada awal berdirinya UKM tersebut, dalam suatu produksi telah melibatkan karyawan, sehingga saat ini jumlah karyawan yang ada 10 orang. Lokasi UKM  ini cukup strategis karena berada dipinggir  jalan poros Makassar – Tanah Toraja, yaitu tepatnya di Sangeran Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang.






3.2 Struktur Organisasi UKM

KETUA
Sattu



Struktur organisasi UKM SIKAMALI dapat dilihat pada gambar berikut :



ANGGOTA PEKERJA
·         Jumianah
·         Suarni
·         Jumria
·         Juhana
·         Sainuddin
·         Abustan
·         Sukartina
·          


SEKERTARIS
Nur Cahya Handayani

BENDAHARA
Megawati
 










Gambar 1. Struktur Organisasi UKM Sikamali

3.3 Sumber Daya Yang Dimiliki UKM SIKAMALI
          Sumber daya kewirausahaan adalah sumber daya yang mampu mengkombinasikan antara sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Orang yang memiliki jiwa kewirausahaan masih sedikit jumlahnya Oleh karena itu setidaknya orang yang mampu menyatukan sumber daya yang ada dapat mempengaruhi jumlah hasil produksi sehingga hal tersebut dapat mempengaruhi keberadaan alat pemuas kebutuhan masyarakat.
          Suatu usaha, baik pada skala kecil maupun skala besar, menyangkut suatu proses agrosistem industri tertentu harus mengalokasikan sumber daya sebagian unsur yang mendukung proses dimana input digunakan dengan harapan dihasilkannya sejumlah output atau keluaran yang menguntungkan secara berkesinambungan. Sumber daya yang dapat dinilai terdiri atas sumber daya lahan dan bangunan, sumber daya manusia, sumber daya peralatan dan sumber daya finansial. Dengan sumber daya inilah semua aktivitas usaha dan segala keputusan yang berkaitan dengan strategi operasional dapat berjalan lancar.
3.3.1  Sumber daya Lahan dan Bangunan
          Lokasi usaha UKM SIKAMALI berada di Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, usaha ini berdiri di atas lahan milik sendiri dengan surat izin usaha perdagangan yang telah jadi 2 tahun yang lalu. Sumber daya lahan dan bangunan yang digunakan oleh UKM tersebut untuk tempat berdirinya usaha merupakan tanah pribadi dengan luas 10 m x 9 m. Selain itu sejak 2 tahun terakhir kios Sikamali ini telah memiliki  ruang produksi sebesar 12 m x 12 m. Pemilihan lokasi usaha adalah hal utama yang perlu dipertimbangkan. Lokasi yang strategis menjadi salah satu faktor penting dan sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
3.3.2 Sumber daya manusia
Sumber daya manusia merupakan aset terpenting pada setiap usaha bisnis karena manusia sebagai penggerak pengelolah sumberdaya lainnya. Sumber daya manusia UKM Sikamali adalah masyarakat setempat, masyarakat desa Anggeraja yang merupakan masyarakat yang mau bergabung dalam UKM SIKAMALI.  UKM SIKAMALI memiliki sepuluh orang karyawan yang rata-rata adalah ibu rumah tangga dan setiap karyawan bertanggung jawab pada produk tertentu berdasarkan keahlian mereka masing-masing  sehingga sistem penggajiaannya berdasarkan produk yang mereka buat mulai dari penyediaan bahan baku sampai menyimpan produk diruang pemasaran.



Tabel 1. Data Sumber Daya Manusia UKM SIKAMALI
    No
Uraian Jabatan
Jumlah (Orang)
1.       
Status Manejemen
Pimpinan
Sekretaris
Bendahara
Anggota (Pelaku/Pelaksana pembuat produk)

1
1
1
7

Jumlah
10
2
Pendidikan


SMP
2

SMA
8

Jumlah
10
3
Jenis Kelamin


Pria
3

Wanita
7

Jumlah
10
Sumber: UKM Sikamali, Enrekang 2017
3.3.3 Sumber daya Peralatan
Adapun sumber daya peralatan UKM SIKAMALI yang digunakan dalam menjalankan usaha Baje’ Kacang  dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Peralatan yang digunakan untuk membuat Baje’ Kacang
No
Jenis alat
Jumlah (Unit)
1
Baskom Besar
1
2
Baskom kecil
1
3
Timbangan
1
4
Wajan besar
2
5
Saringan
1
6
Spatula Kayu
1
7
Kompor gas
1
8
Gunting
2
9
Keranjang kue
2
10
Kursi
2
11
Alat pengepress
1
12
Pisau
1
13
Sendok
2
14
Kaos tangan
1
15
Tabung gas
1
Sumber: UKM Sikamali, Enrekang 2017


3.4 Spesifikasi Produk
UKM SIKAMALI merupakan salah satu tempat usaha yang memproduksi aneka jenis kue tradisional salah satunya Baje’ Kacang. Kue ini diproduksi tiga kali dalam seminggu dengan jumlah bahan baku 15 Kg yang akan menghasilkan 880 biji baje’ kacang. Kemasan yang digunakan adalah kulit jagung sebagai kemasan primer dan plastik LDPE sebagai kemasan sekunder. Produk ini awet sampai 3 bulan.  Satu bungkus (kemasan sekunder) berisi 8 biji baje’ kacang yang dijual dengan harga Rp 12.500.
Tabel 3. Jumlah produksi perhari, perminggu dan perbulan Baje’ Kacang
No
Waktu
Produksi (Kg)
Jumlah Produksi (Baje’ Kacang)
1
Perhari
15
110 bungkus
2
Perminggu
45
330 bungkus
3
Perbulan
180
1.320 bungkus
Sumber: UKM Sikamali, Enrekang 2017


















3.5 Proses produksi
Berikut diagram alir proses pembuatan Baje Kacang :

Tambahkan air secukupnya




Pelelehan gula merah 




Penggorengan kacang tanah
suhu >100 0C selama 10 menit







Bahan Baku

kacang tanah 15 kg dan gula merah 10 kg
 




                                                     

Tiriskan
 




Pencampuran
                                                               

Pengemasan primer menggunakan kulit jagung

Pengemasan sekunder menggunakan plastik

Baje’ Kacang
 






Gambar 2. Diagram alir proses produksi Baje’ Kacang

Proses produksi Baje’ Kacang meliputi beberapa tahapan antara lain sebagai berikut :
1.    Siapkan alat dan bahan pembuatan Baje’ Kacang
2.    Selanjutnya dilakukan penggorengan kacang tanah pada suhu >100 0C   selama 10 menit atau sampai berubah warna menjadi kecoklatan lalu tiriskan.
3.    Disamping itu lelehkan gula merah dengan penambahan air secukupnya
4.    Setelah lelehan gula merah sempurna, matikan api dan diamkan ± 2 menit    sampai agak dingin.
5.    Tuangkan kacang tanah yang telah digoreng kedalam wajan sampai memenuhi       permukaan gula.
6.    Kemudian lakukan pencampuran antara gula merah dan kacang tanah
7.    Setelah itu bungkus adonan kacang tanah dan gula merah menggunakan kulit    jagung dalam keadaan panas
8.    Kemudian gunting kedua ujung kulit jagung
9.    Setelah itu masukkan kedalam kemasan plastik, setiap kemasan berisi 8 biji    baje’ kacang
10. Kemudian lakukan pengepressan dan susun produk pada keranjang serta       simpan dalam lemari penyimpanan di ruang pemasaran
11.  Produk siap untuk dipasarkan.
           
3.6 Aspek Finansial
Tujuan menganalisis aspek finansial adalah untuk menentukan suatu investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara pengeluaran, pendapatan, seperti ketersediaan dana dana biaya modal, kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai apakah proyek dapat berkembang terus (Umar,2003:178). Dalam memulai sebuah usaha maka hal terpenting adalah modal yang menjadi pendukung berjalannya usaha. 

3.6.1 Biaya investasi
Biaya Investasi merupakan seluruh biaya yang digunakan untuk investasi harta tetap. harta tetap adalah sarana prasarana usaha yang mempunyai jangka usia ekonomi atau pemakaian yang panjang atau berumur tahunan. Didalam analisis (perhitungan) biaya, investasi harta tetap dihitung nilai atau biaya penyusutannya.




Tabel 4. Biaya investasi pada pengolahan Baje’ Kacang UKM SIKAMALI
No
Jenis Investasi
Jumlah (Unit)
Umur  Ekonomis (Bulan)
Harga Satuan (Rp)
Harga Total (Rp)
Nilai Penyusutan (Rp)
1
Baskom Besar
1
24
35.000
35.000
1.458
2
Baskom kecil
1
24
20.000
20.000
833
3
Timbangan
1
48
200.000
200.000
4.167
4
Wajan besar
2
48
200.000
400.000
8.333
5
Saringan
1
24
25.000
25.000
1.042
6
Spatula Kayu
1
12
20.000
20.000
1.667
7
Kompor
1
36
450.000
450.000
12.500
8
Gunting
2
24
15.000
30.000
1.250
9
Keranjang kue
2
36
50.000
100.000
2.778
10
Kursi
2
24
30.000
60.000
2.500
11
Alat pengepress
1
36
250.000
250.000
6.944
12
Pisau
1
12
35.000
35.000
2.917
13
Tabung gas
1
60
150.000
150.000
2.500
14
Kaos tangan
1
2
5.000
5.000
2.500
15
Sendok
2
12
5.000
10.000
833
16
Bangunan
2
120
35.000.000
70.000.000
583.333
Jumlah
71.790.000
635.556
Sumber : UKM Sikamali, Enrekang 2017
3.6.2 Biaya Operasional
          Biaya operasional adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi (pengolahan), meliputi biaya variabel dan biaya tetap.
a.    Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan suatu usaha berupa bahan baku dan bahan tambahan yang harganya dapat berubah-ubah. Berikut adalah tabel biaya variabel Baje’ Kacang dalam satu kali produksi.



Tabel 5. Biaya Variabel yang digunakan untuk membuat Baje’ Kacang
No
Uraian
Kebutuhan
/produksi
Harga satuan (Rp)
Biaya/Produksi (Rp)
1
Kacang tanah
15 Kg
25.000
375.000
2
Gula merah
10 kg
15.000
150.000
3
minyak goreng
3 liter
15.000
45.000
4
kulit jagung
4 ikat
10.000
150.000
5
kemasan plastik LDPE
1 pack
5.000
5.000
Jumlah
725.000
Sumber: UKM Sikamali, Enrekang 2017
a)    Biaya Variabel dalam satu kali produksi = Rp 725.000
b)   Biaya Variabel dalam satu bulan  = Rp 725.000 x 12 kali produksi (1 bulan)
    = Rp 8.700.000
c)   Biaya Variabel Per Unit                =
=
= Rp 6.590
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan suatu usaha secara periodik dan besarnya selalu konstan. Besar kecilnya biaya tetap di pengaruhi oleh kondisi perusahaan jangka panjang, teknologi, dan metode serta strategi menejemen. Berikut adalah tabel biaya Tetap UKM SIKAMALI dapat dilihat pada tabel berikut: 
Tabel 6. Biaya tetap UKM SIKAMALI
No
Uraian
Jumlah
Harga Satuan (Rp)
Harga Total (Rp)
1
Listrik dan Air
1 Paket
200.000
200.000
2
Pajak
1 Paket
30.000
30.000
3
Gaji karyawan
a. Produksi
b. Pemasaran
2 orang
1 orang
1 orang

100.000
60.000

1.200.000
720.000
Jumlah
2.150.000
Sumber: UKM Sikamali, Enrekang 2017

a)      Biaya tetap perbulan   = Rp 2.150.000
b)      Biaya Tetap Per Unit  =
=
= Rp 1.628     
Total Biaya Operasional Perbulan dan Biaya Operasional per Unit yang dihasilkan yaitu:
a)  Biaya Operasional perbulan  = Biaya Variabel + Biaya Tetap + Penyusutan
                                             = Rp 8.700.000 + Rp 2.150.000 + Rp 635.556
                                                         =   Rp 11.485.556
b)    Biaya Tetap Per Unit           =
                                             =
         = Rp 8.702

3.6.3   Penerimaan
Penerimaan usaha Baje’ Kacang satu kali produksi mampu memproduksi 110 bungkus Baje’ Kacang seharga Rp 12.500 per bungkus dengan 12 kali produksi dalam satu bulan.
          Penerimaan  = Produk (Bungkus) x Harga Produk (Rp) x Jumlah Produksi
                  = 110 x Rp 12.500 x 12 kali
                              =   Rp 16.500.000
          Total penerimaan  Baje’ Kacang UKM SIKAMALI selama  satu bulan sebesar Rp 16.500.000

3.6.4 Keuntungan (Benefit)
          Pendapatan usaha adalah jumlah nilai uang (rupiah) yang diperoleh pelaku usaha, setelah penerimaan dikurangi dengan seluruh biaya atau total biaya. Oleh karena itu, pendapatan usaha disebut juga sebagai laba usaha.


a)    Keuntungan Perbulan    = Penerimaan – Total Biaya Operasional
                                     =  Rp 16.500.000 - Rp 11.485.556  
                                                =   Rp 5.014.444
b)   Keuntungan Per Unit    =
                              =
                                      = Rp 3.798
         
3.6.5 Analisis Kelayakan Usaha
          Analisis kelayakan usaha penting dilakukan oleh seorang produsen guna menghindari kerugian dan untuk pengembangan serta kelangsungan usaha. Secara finansial kelayakan usaha dapat dianalisis menggunakan beberapa indikator pendekatan atau alat analisis, seperti Analisis titik impas (Break Event Point/BEP), Revenue Cost Ratio (R/C Ratio), Benefit Cost Ratio (B/C Ratio), dan Payback Period.

a.    BEP (Break Event Point)
          Break event point adalah volume penjualan dimana penghasilannya tetap sama besarnya dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak mendapatkan keuntungan atau menderita kerugian. Usaha dikatakan layak apabila nilai BEP produksi lebih besar daripada jumlah unit yang sedang di produksi saat ini. Sementara itu, nilai BEP harga lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini. Nilai BEP unit dan harga dapat dilihat dibawah ini :
BEP Produksi        =
                         =
                               = 918 bungkus
Berdasarkan BEP produksi usaha Baje’ Kacang diperoleh titik impas bila dapat menjual produk Baje’ Kacang sebanyak 918 bungkus/bulan dengan harga Rp 12.500/bulan.

BEP Harga      =
                   =
                        = Rp 8.701/bungkus
          Berdasarkan perhitungan BEP diketahui pada usaha Baje’ Kacang diperoleh titik impas dengan harga  Rp 8.701 /bungkus.

b.     BCR (Benefit Cost Ratio)
Benefit Cost Ratio adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui perbandingan antara penerimaan dengan total biaya produksi. Untuk mengetahui usaha tersebut layak dikembangkan atau tidak. Dengan cara jika nilai BCR lebih besar dari pada 1 maka usaha tersebut layak dikembangkan. Tetapi jika nilai BCR kurang dari 1 maka usaha tersebut tidak layak dikembangkan karena mengalami kerugian.
Nilai BCR untuk usaha Baje’ Kacang adalah sebagai berikut :
BCR   
          =
            = 1,43
          Berdasarkan hasil BCR pada usaha Baje’ Kacang dengan nilai BCR sebesar  1,43 maka dinyatakan usaha tersebut layak untuk dikembangkan.












c.    Pay back  Period
Pay back period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal suatu investasi, dan modal kerja yang ditanam.
Pay Back Period    =  x 1 bulan
                         =  x 1 bulan
                               = 14,3
                               = 14 bulan 9 hari
Berdasarkan hasil Pay Back Periode pada usaha Baje’ Kacang akan kembali modal setelah berproduksi selama 14 bulan 9 hari.

3.7 Pemasaran Produk
Pemasaran produk pada UKM Sikamali hanya dilakukan di kios itu sendiri karena telah memiliki pelanggan tetap yaitu para penumpang bus dan masyarakat sekitar.







IV. PELAKSANAAN KEGIATAN
4.1 Waktu dan Tempat Magang
Magang Kewirausahaan Mandiri ini dilaksanakan industri UKM SIKAMALI, Desa Mampu, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi Selatan. Magang mandiri ini berlangsung pada bulan Juli sampai Agustus 2017.

4.2 Metode Kegiatan
4.2.1 Prosedur kegiatan Magang
Pelaksanaan dari kegiatan magang kewirausahaan merupakan kewajiban setiap mahasiswa Agroindustri yang telah menempati  semester VII (Tujuh) dengan beban 6 SKS. Secara umum tahapan pelaksanaan magang kewirausahaan mandiri adalah sebagai berikut :
a. Tahap persiapan magang yang meliputi :
1.    Pembekalan pada peserta magang
2.    Pengurusan administrasi
3.    Persetujuan magang
b. Tahap pelaksanaan magang meliputi :
1. Pelaksanaan magang
2. Monitoring magang
3. Evaluasi kegiatan magang
c. Tahap pembimbingan dan penilaian meliputi :
1. Pembimbingan
2. Penyusunan laporan magang
3. Ujian dan presentasi



4.2.2 Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data selama pelaksanaan kegiatan magang kewirausahaan  ini dilakukan dengan beberapa metode yaitu :
a. Metode Praktek Langsung
Metode ini dilakukan dengan melaksanakan kegiatan produksi diantaranya membuat produk dan mengemas.  
b.  Interview dan Bimbingan
Metode ini dilakukan dengan mewawancarai pimpinan UKM tentang       hal-hal yang berkaitan dengan magang kewirausahaan berupa informasi dan arahan serta bimbingan langsung bagaimana membuat produk yang baik.
c.  Observasi
Metode ini dilakukan dengan mengamati proses produksi mulai dari penyediaan bahan baku, proses pengolahan bahan baku menjadi produk sampai pemasaran produk.
d.  Studi Pustaka
Metode ini dilakukan dengan membaca literatur yang berkaitan tentang wirausaha mandiri pada UKM. 
4.2.3 Analisis Data
Data yang diperoleh selama pelaksanaan kegiatan magang mandiri dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder kemudian diolah dan disajikan secara objektif untuk mendapatkan suatu kesimpulan.  









4.3 Jadwal Pelaksanaan
       Magang kewirausahaan mandiri ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2017. Kegiatan yang dilakukan pada Magang Kewirausahaan Mandiri ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 7. Kegiatan pelaksanaan Magang di UKM SIKAMALI
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
1
Senin/17, juli 2017
Pengenalan UKM Sikamali
2
Selasa/18, juli 2017
Pengemasan baje’ keras
3
Rabu/19, juli 2017
Produksi baje’ ba’tan
4
Kamis/20, juli 2017
Penimbangan bahan baku dan produksi baje’ Rappo
5
Jum’at/21, juli 2017
Penggorengan Kue merah
6
Sabtu/22, juli 2017
Pengemasan Co’ri dan produksi dodol
7
Ahad/23, juli 2017
Penyimpanan produk diruang pemasaran
8
Senin/24, juli 2017
Pengemasan baje’ keras
9
Selasa/25, juli 2017
Produksi kerupuk dangke
10
Rabu/26, juli 2017
Produksi kue jintan
11
Kamis/27, juli 2017
Pembuatan adonan kue merah
12
Jum’at/28, juli 2017
Pengemasan Co’ri dan pengangkutan
bahan baku
13
Sabtu/29, juli 2017
Produksi baje’ keras dan baje’ ba’tan
14
Ahad/30, juli 2017
Pengemasan dodol dan baje’ beras
15
Senin/31, juli 2017
Penyimpanan dan penyusunan produk
16
Selasa/01, agustus 2017
Pengemasan kerupuk dangke
17
Rabu/02, agustus 2017
Pembuatan adonan kue merah
18
Kamis/03, agustus 2017
Produksi baje’ rappo
19
Jum’at/04, agustus 2017
Produksi kue jintan
20
Sabtu/05, agustus 2017
Pengemasan baje’ keras
21
Ahad/06, agustus 2017
Produksi baje keras
22
Senin/07, agustus 2017
Produksi dodol dan pengemasan Co’ri
23
Selasa/08, agustus 2017
Produksi baje’ ba’tan
24
Rabu/09, agustus 2017
Pemilihan bahan baku
25
Kamis/10, agustus 2017
Pengemasan baje’ keras
26
Jum’at/11, agustus 2017
Produksi baje’ ba’tan dan baje’ keras
27
Sabtu/12, agustus 2017
Produksi dodol
28
Ahad/13, agustus 2017
Penarikan
Sumber: UKM Sikamali,Enrekang  2017                 

V. PEMBAHASAN
5.1 Pelaksanaan dan Evaluasi Kegiatan Magang
Pelaksanaan Magang Kewirausahaan Mandiri ini dilaksanakan di UKM SIKAMALI pada bulan Juli sampai Agustus 2017. UKM Sikamali adalah usaha yang  memproduksi berbagai macam kue tradisional ole-ole khas Enrekang. Salah satunya adalah Baje’. Baje’ merupakan makanan tradisional masyarakat di sulawesi selatan. Baje memiliki beberapa jenis tergantung dari bahan bakunya. salah satunya adalah baje’ kacang yang merupakan kue tradisional dari Enrekang. Kue ini banyak dijumpai disepanjang jalan poros Enrekang – Tator dan biasanya dijadikan sebagai buah tangan oleh masyarakat yang berkunjung ke Enrekang. Bahan baku baje’ kacang adalah Kacang tanah dan gula merah yang rasanya gurih dan manis. Kue ini dikemas dengan menggunakan kulit jagung kering sebagai kemasan primer dan plastik LDPE sebagai kemasan sekunder. Kue ini bisa bertahan sampai 3 bulan dalam kemasan.
          Baje Kacang diproduksi dengan menggunakan peralatan yang sederhana yaitu sebagai berikut :
a.    Timbangan berfungsi untuk menimbang bahan baku
b.    Wajan berfungsi sebagai wadah untuk menggoreng kacang tanah dan             pencampuran adonan
c.    Saringan berfungsi untuk meniriskan kacang tanah yang sudah digoreng dan     menyaring benda-benda asing pada cairan gula
d.   Pisau berfungsi untuk memotong gula merah menjadi bagian yang lebih kecil      untuk mempermudah dalam proses pelelehan
e.    Spatula kayu berfungsi sebagai pengaduk adonan gula
f.     Sendok berfungsi untuk mengambil adonan
g.    Kaos tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari panas dalam proses pengemasan
h.    Gunting berfungsi untuk memotong kedua ujung kemasan primer baje kacang (kulit jagung)
i.      Keranjang kue berfungsi untuk menyimpan baje kacang yang telah dikemas
j.      Press berfungsi untuk mengeratkan kemasan.
Proses produksi Baje’ kacang dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu sebagai berikut :
a. Persiapan alat dan bahan
Siapkan seluruh peralatan yang akan digunakan disuatu tempat agar mempermudah proses selanjutnya.
b. Penggorengan kacang tanah
Proses selanjutnya adalah menggoreng kacang tanah pada temperatur di atas titik didih air yaitu pada suhu >100 °C selama 10 menit. Kacang tanah yang telah matang ditandai dengan warnanya yang berubah menjadi kecoklatan.  Setelah digoreng kacang tanah ditiriskan, tujuannya untuk mengurangi kadar minyak pada kacang tanah.
Proses penggorengan dilakukan untuk meningkatkan citarasa dan tekstur bahan yang spesifik sehingga bahan menjadi renyah, selain itu proses penggorengan juga bertujuan untuk menginaktivasi enzim, menurunkan aktivitas air pada permukaan atau di dalam produk pangan serta membunuh bakteri terutama bakteri patogen yang ada pada bahan pangan, sehingga penggorengan juga berfungsi untuk mengawetkan makanan..
c.  Pelelehan gula merah
Gula merah dilelehkan dengan menambahkan sedikit air kemudian dipanaskan sampai mengental, larutan gula yang sudah matang ditandai pada saat dimasukkan kedalam air larutan gula tersebut membeku. Setelah didapatkan larutan gula yang diinginkan, nyala api kompor dimatikan dan didiamkan selama 3 menit untuk dilakukan proses pencampuran.

d.  Pencampuran
Pencampuran dilakukan dengan menuang kacang tanah diatas wajan sampai memenuhi permukaan gula, kemudian diaduk dengan menggunakan sendok secara perlahan untuk kemudian dilakukan pengemasan. Proses pencampuran dilakukan secara berulang, apabila adonan pertama telah habis dan larutan gula masih ada maka pencampuran dilakukan sampai larutan gula habis. Hal tersebut dilakukan karena apabila dilakukan pencampuran sekaligus dikhawatirkan adonan mengeras sebelum dikemas.  
e.  Pengemasan Primer
Pengemasan dilakukan dengan membungkus adonan kacang tanah dan gula merah dengan kulit jagung kering dalam keadaan panas. pengemasan dilakukan dalam keadaan panas dengan proses yang cepat agar adonan tidak mengeras, dan sesekali adonan dipanaskan kembali dengan api kecil untuk mencegah adonan agar tidak dingin. Daun kulit jagung kering yang digunakan sebelumnya disortasi terlebih dahulu untuk memisahkan kulit jagung kering yang layak pakai dan tidak. Penggunaan kulit jagung sebagai kemasan primer sangat tepat karena baje’ kacang dibungkus dalam keadaan panas, karena apabila dikemas menggunakan plastik, kemasannya akan meleleh. sedangkan jika menggunakan kulit jagung adonan yang dibungkus dalam keadaan panas tidak akan berbahaya jika bereaksi dengan adonan yang panas. Selain aman kulit jagung juga memiliki aroma yang  khas, sehingga baje’ kacang yang dibungkus dengan kulit jagung akan memiliki aroma khas dan enak.
Selanjutnya baje’ kacang yang telah dikemas menggunakan kulit jagung, didinginkan kemudian dilakukan pemotongan pada kedua ujung kulit jagung menggunakan gunting, pemotongan dilakukan untuk mempermudah proses pengemasan sekunder.
f.  Pengemasan Sekunder
Pengemasan sekunder dilakukan dengan menggunakan kemasan plastik dengan alasan untuk melindungi produk dari kontaminasi udara luar. selain itu penggunaannya juga tepat karena kulit jagung bersifat permiable dan mudah diserang jamur jika kontak dengan udara luar. Kemasan plastik yang digunakan adalah plastik jenis LDPE. Satu bungkus plastik berisi delapan biji baje’ kacang yang kemudian dilakukan pengepressan. Pengepresan dilakukan untuk mengeratkan kemasan agar mencegah sirkulasi udara pada produk sehingga tetap awet.

5.2 Kelebihan, Kekurangan dan Solusi yang ditawarkan di Tempat Magang
          Pada kegiatan magang Kewirausahaan mandiri ini sangat membantu bagi Mahasiswa untuk memberikan pengetahuan, keterampilan dan menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kegiatan belajar sambil bekerja pada Usaha Kecil Menengah (UKM). Adapun kelebihan, kekurangan serta solusi dalam melakukan kegiatan magang mandiri ini yaitu :
5.2.1   Kelebihan UKM SIKAMALI
a.  Produk yang dihasilkan tidak menggunakan bahan pengawet buatan, dan zat kimia berbahaya.
b.  Dalam aspek pemasaran UKM sikamali tidak lagi sukar dalam menawarkan produk kepada calon konsumen karena UKM ini telah mempunyai langganan tetap yaitu para penumpang bus.
c.  bahan baku yang digunakan mudah di dapat.

5.2.2   Kekurangan UKM SIKAMALI
a.  Kebesihan peralatan dan proses produksi masih perlu ditingkatkan
b. UKM tidak menetapkan berat untuk setiap produknya hanya memperkirakan saja
c.  Belum ada penanganan limbahnya
d. Tidak memiliki label produk sehingga jangkauan konsumen terbatas
5.2.3   Solusi yang ditawarkan
a.  mendesain kemasan produk dan label dengan penampilan yang lebih menarik sehingga dapat menarik minat konsumen untuk membeli
b. Menetapkan berat produk untuk setiap unitnya sehingga berat produk menjadi seragam dan kepercayaan konsumen dapat di jaga
c.  perlu adanya penanganan limbah
d. kebersihan peralatan dan proses produksi perlu diperhatikan.


BAB VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan Magang Kewirausahaan Mandiri di UKM SIKAMALI, dapat disimpulkan bahwa magang kewirausahaan di UKM SIKAMALI dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga dan berguna bagi peserta magang untuk mengembangkan jiwa wirausahanya, khususnya dalam pembuatan produk Baje’ Kacang dan pemasarannya. Dari analisa usaha dapat disimpulkan bahwa :
a.    Proses produksi Baje’ kacang UKM Sikamali membutuhkan biaya operasional sebesar Rp 11.485.556/bulan.
b.    UKM Sikamali memproduksi 110 bungkus baje’ kacang per produksi  dengan harga Rp 12.500/bungkus, apabila semua produk habis terjual maka diperoleh total penjualan sebesar Rp 16.500.000/ bulan
c.    UKM Sikamali memperoleh keuntungan dalam satu bulan sebesar                   Rp 5.014.444 / bulan
d.   UKM Sikamali memperoleh titik impas jika memproduksi 915 bungkus Baje’ Kacang dengan harga Rp 12.500/bungkus
e.    UKM Sikamali akan kembali modal setelah 14 bulan 9 hari dan  memiliki nilai BCR 1,43 yang dinyatakan layak untuk dikembangkan.

6.2 Saran Tindak Lanjut
Dari kegiatan kewirausahaan mandiri ini, ada beberapa saran tindak lanjut bagi pelaksanaan kegiatan usaha UKM SIKAMALI, seperti :
a.    Sebaiknya tata letak dalam kegiatan proses pengolahan lebih diperhatikan lagi
b.    Sebaiknya memaksimalkan/memperluas daerah pemasaran produk sehingga usaha dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Nasution, A. Manajemen Industri, Andi Offset, Yogyakarta,2006
Jumadi.2015. Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri Usaha Tempe UKM Rejeki. Politeknik Pertanian Negeri Pangkep
Supriadi.2016. Laporan Magang Kewirausahaan Mandiri Usaha Nugget Udang             UKM kelompok Mattoangin Kabupaten Pangkep.
UKM Sikamali, Enrekang. Produk Baje’ Kacang. 2017






L
A
M
P
I
R
A
N


Lampiran 1. Foto Pelaksanaan kegiatan magang
                
Kacang Tanah                                                 Gula Merah
                      
    Penggorengan Kacang tanah                                  Pelelehan Gula merah

               
Proses Pencampuran                                       Pengemasan primer
                  
Pendinginan setelah pengemasan                    Pengguntingan kedua ujuang produk

                
            Pengemasan sekunder                                     Pengepressan              
                                   
Produk Baje’ Kacang
Lampiran 2. Profil UKM Sikamali
Nama Usaha                : UKM Sikamali
Alamat Usaha             : Jl. Poros Makassar-Tator, Desa Mampu, Kecamatan    Anggeraja, Kabupaten Enrekang
Nama Pemilik              : Sattu dan Megawati
Jenis Usaha                 : Aneka Kue Tradisional ole-ole khas Enrekang
Jumlah Karyawan       : 10 orang
Jenis Produk                : Baje’ Kacang

KETUA
Sattu



Struktur organisasi UKM Sikamali



ANGGOTA PEKERJA
·         Jumianah
·         Suarni
·         Jumria
·         Juhana
·         Sainuddin
·         Abustan
·         Sukartina
·          


SEKERTARIS
Nur Cahya Handayani

BENDAHARA
Megawati
 













Lampiran 3. Denah Lokasi

 

    UKM Sikamali                                                          Rumah Penduduk
                                                        

                                                                 
                                                                                                    
               Masjid                                                             Rumah Penduduk










Lampiran 4. Biodata Mahasiswa Peserta Magang
Penulis dilahirkan pada tanggal 05 Mei 1996, merupakan anak ke lima dari tujuh bersaudara dari pasangan serasi dunia dan akhirat Muh. Yusuf dan Mardia. Penulis menamatkan Pendidikan Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2008 di SDN 17 Taraweang, Kec. Labakkang, Kab. Pangkep. Tahun 2011 tamat di SMP Negeri 2 Labakkang , Kec. Labakkang, Kab. Pangkep dan melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Bungoro, Kec. Bungoro, Kab. Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan. Pada tahun 2014 setelah selesai penulis melanjutkan pendidikan di Politeknik Pertanian Negeri Pangkep dan lulus di Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Prodi Agroindustri D-IV. Yang hingga saat ini penulis masih aktif mengikuti rangkain kegiatan perkuliaahan.


2 komentar:

  1. ayo segera bergabung dengan kami hanya dengan minimal deposit 20.000
    dapatkan bonus rollingan dana refferal ditunggu apa lagi
    segera bergabung dengan kami di i*o*n*n*q*q

    BalasHapus
  2. hy senior, salam dari saya, mahasiswa agroindustri angkatan 30

    BalasHapus